Sabtu, 17 Desember 2011

Tangkap Anak Punk, Kapolda Aceh Ditelepon Dubes

TEMPO.CO, Banda Aceh - Karena menangkap 65 anak-anak punk dan kemudian membina mereka, Kepala Kepolisian Daerah Aceh Inspektur Jenderal Iskandar Hasan mengaku ditelepon oleh dua duta besar negara sahabat, Kamis, 15 Desember 2011.

Hal tersebut disampaikan Iskandar saat memenuhi undangan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) untuk melaporkan kondisi keamanan di Aceh dan menjelaskan tentang razia yang rutin digelar polisi dua pekan terakhir.

“Gara-gara menangkap anak punk, saya ditelepon dua duta besar kemarin, yaitu Jerman dan Prancis,” kata Iskandar kepada anggota Parlemen Aceh.

Menurutnya, duta besar dua negara itu menanyakan alasan polisi menangkap anak-anak punk. Dia mengaku heran kenapa begitu besar perhatian negara dan media asing terkait penangkapan dan pembinaan anak-anak punk di Aceh.

Duta besar juga menanyakan kenapa mereka diceburkan ke kolam. “Saya bilang ini tradisi. Saya saja waktu masuk Akpol (Akademi Polisi) dulu juga diceburkan ke kolam,” ujarnya disambut tawa sejumlah anggota DPRA.

Akhir pekan lalu, polisi menangkap 65 anak-anak punk saat menggelar konser di Taman Budaya, Banda Aceh. Mereka kemudian ditahan dibawa ke Sekolah Polisi Negara (SPN) Seulawah, Aceh Besar, untuk dibina. Di sana mereka dibina dan awal pembinaan dengan menceburkan mereka ke kolam. Rambut ala Mohawk mereka juga dicukur plontos dan yang perempuan dipotong pendek, ala polisi wanita.

Tidak ada komentar: