Sabtu, 25 Agustus 2012

PATRIOTISME : ANCAMAN BAGI KEBEBASAN



Oleh Emma Goldman, 1911 dimanche 20 avril 2003


Apakah patriotisme itu? Apakah cinta dengan tempat lahir seseorang, tempat seseorang mengenang masa kecil, mimpi dan aspirasinya? Dengan sebuah tempat, dimana kita dengan jiwa kekanak-kanakan memandang awan yang bergerak dan bertanya mengapa kita tak dapat begerak secepat awan itu? Dengan tempat dimana kita melihat bintang-bintang betebaran di langit ? Dengan tempat dimana kita mendengar kicauan burung dan berangan-angan ingin bisa terbang seperti burung ke tempat nun jauh? Atau, apakah cinta dengan tempat kita dipangku ibu mendengar dongeng-dongengnya ? Singkatnya, apakah patriotisme itu adalah cinta dengan setiap jengkal tempat dimana kita dibesarkan dan bermain, dimana kita dapat mengenang masa kecil yang penuh dengan kegembiraan?
Kalau itu adalah patriotisme, hanya sedikit orang Amerika yang bisa menjadi patriotik, karena tempat bermainnya sudah dibangun menjadi pabrik-pabrik dan dengungan mesin telah menggantikan musik (kicauan) burung.
Kalau begitu, apakah patriotisme itu? Leo Tolstoy, anti patriotisme terbesar zaman ini, mendefinisikan patriotisme sebagai suatu prinsip yang membenarkan pelatihan pembunuh; suatu usaha yang memerlukan peralatan yang lebih canggih untuk membunuh manusia daripada untuk membuat keperluan manusia, misalnya, sepatu, pakaian dan rumah; usaha yang dapat membawa kebesaran dan sukses, lebih daripada usaha-usaha lain.
Gustava Herve, juga seorang anti patriot yang besar, mengartikan patriotisme dengan tepat. Menurutnya, patriotisme adalah takhyul yang lebih bahaya dan brutal daripada agama. Takhyul agama berasal dari ketidak mampuan manusia untuk menjelaskan fenomena alami. Misalnya, ketika seorang manusia primitif mendengar geledek dan melihat kilat, dia tidak dapat menjelaskan kejadian itu dan menganggap bahwa ada kekuatan yang lebih besar darinya. Dia juga akan menganggap semua fenomena lain, seperti hujan sebagai fenomena gaib. Lain dengan patriotisme yang merupakan takhyul yang diciptakan dan dipertahankan secara artifisial, melalui jaringan penipuan dan kebohongan; tahkyul yang merebut kehormatan seseorang dan membuatnya sombong.
Memang, egoisme dan kesombongan adalah sifat-sifat yang harus dimiliki seorang patriot. Saya akan coba menjelaskan pernyataan di atas. Paham patriotisme menganggap bahwa dunia ini terpecah menjadi bagian -begian kecil, setiap bagian dikelilingi pintu besi. Mereka yang beruntung (kebetulan) lahir dalam sebuah bagian tersebut, akan menganggap diri mereka lebih tinggi derajatnya, lebih pandai dan lebih segala-galanya (dibandingkan dengan manusia di luar pintu besinya). Jadi merupakan tugas bagi setiap orang yang lahir di bagian yang ’terpilih’ itu untuk berperang, membunuh dan mati untuk membuktikan "kebenaran dan kelebihannya" kepada orang lain di luar pintu besinya.
Mereka yang tinggal di bagian-bagian lain, akan mempunyai jalan pikir yang sama. Sudah pasti demikian, karena sejak masih kanak-kanak pikiran mereka sudah diracuni dengan cerita-cerita yang penuh prasangka (untuk menimbulkan kebencian) terhadap orang-orang asing. Ketika anak -anak itu sudah menjadi dewasa, pikirannya sudah dipenuhi dengan kepercayaan bahwa dia adalah yang "terpilih" oleh Tuhan untuk membela negaranya dari serangan orang-orang asing. Untuk memenuhi maksud tersebut, kita di Amerika, mempersiapkan angkatan bersenjata, amunisi dan kapal perang yang semakin megah dan yang jumlahnya semakin banyak.
Untuk memenuhi maksud patriotismne, baru-baru ini, Amerika mengeluarkan empat ratus juta dolar dalam waktu yang singkat. Cobalah kita pikirkan, empat ratus juta dolar yang diambil dari hasil keringat warga negara (mereka yang membayar pajak). Sudah pasti, bukanlah orang-orang kaya yang menunjang patriotisme. Mereka (orang-orang kaya) adalah manusia kosmopolitan, merasa "di rumah" di setiap negara. Kita di Amerika, tahu mengenai fakta ini dengan jelas sekali; bukankah, orang kaya Amerika, menjadi orang Perancis di Perancis, orang Jerman di Jerman, atau orang Inggris di Inggris. Tetapi patriotisme itu bukanlah untuk mereka yang berkuasa dan yang kaya. Patriotisme, seperti agama, cukup diterapkan bagi orang awam. Kita diingatkan kepada Frederick the Great, kawan dekat Voltaire, yang berkata, " agama adalah penipuan (yang terorganisir), tetapi harus dipertahankan untuk orang awam ".
Patriotisme adalah sebuah institusi yang mahal, tidak ada orang yang akan menyangkalnya setelah meneliti statistik di bawah ini. Kenaikan perbelanjaan militer (darat dan udara) yang besar mengejutkan setiap pelajar ekonomi yang kritis. Dari tahun 1881 sampai 1905, perbelenjaan militer Inggris naik dari $ 2.101.848.936 ke $4.143.226.885; bagi Perancis, dari $3.324.500.000 ke $3.455.109.900; bagi Jerman, dari $725.000.200 ke $ 2.700.375.600; bagi Rusia, dari $ 1.900.975.500 ke $ 5.250.445.100; bagi Amerika, dari $ 1.275.500.750 ke $ 2.650.900.450; bagi Itali, dari $ 1. 600.975.750 ke $1.755.500.100; bagi Jepang, dari $182.900.500 ke $ 700.925.475.
Dalam periode 1881-1905 kenaikan dalam pengeluaran untuk angkatan bersenjata Inggris naik empat kali lipat; Amerika, tiga kali lipat; Rusia, dua kali lipat; Jerman 35%; Perancis 15% ; dan bagi Jepang, hampir 500%.
Secara proporsi, pengeluaran militer (darat dan udara) negara-negara tesebut dari total pengeluaran negara, juga naik (untuk periode 1881-1905)): Di Inggris dari 20 ke 37 %, di Amerika dari 15 ke 23 %, di Prancis dari 16 ke 18%, di Itali dari 12 ke 15 %, di Jepang dari 12 ke 14%. Tetapi, di Jerman, pengeluaran untuk militer menurun dari 58 ke 25 %; penurunan ini terjadi karena kenaikan dalam pengeluaran untuk hal-hal yang lain yang luar biasa besar jumlahnya.
Perbelanjaan untuk angkatan laut juga sama luar biasa besarnya. Dalam periode yang sama, kenaikan dalam pengeluaran marinir adalah sebagai berikut: Inggris, 300%; Perancis, 60%; Jerman, 600%; Amerika, 525%; Rusia, 300%; Itali, 250%; Jepang, 700%.
Dalam periode 1881-1885, pengeluaran untuk angkatan laut Amerika adalah $6.20 untuk setiap $100 pengeluaran negara; jumlah ini naik menjadi $6.60 dalam lima tahun berikutnya, menjadi $8.10 pada lima tahun berikutnya dan akhirnya, $16.10 untuk periode 1901-1905. Kita bisa pasti, berdasarkan statistik yang ada, bahwa pengeluran tersebut akan terus naik di tahun-tahun berikutnya.
Kenaikan anggaran perbelanjaan militer dapat kita ilustrasikan lebih jauh dengan menghitung perbelanjaan tersebut sebagai pajak per kapita. Dari (lima tahun) periode pertama (1801-1805) sampai periode kelima (1901-1905), perbandingan pengeluran militer sebagai pajak per kapita dapat kita lihat: di Inggris, dari $18,47 ke $52,50; di Perancis dari $19,66 ke $23.62; di Jerman dari $10,17 ke $15.51; di Amerika dari $5.62 ke $13,64 ; di Rusia dari $6,14 ke $8,37; di Itali dari $9,59 ke $11,24 ; di Jepang dari $0,86 ke $3,11.
Penghamburan yang luar biasa yang dibutuhkan patriotisme, merupakan alasan yang cukup untuk menyembuhkan orang yang mempunyai kepandaian rata-rata dari penyakit tersebut.
Orang-orang awam digalakkan untuk menjadi patriotik, dan untuk kemewahan tersebut mereka harus bersedia untuk membantu pembela-pembela negara dan kadang mengorbankan anak mereka. Patriotisme membutuhkan kesetiaan seseorang terhadap bendera, yang artinya kesediaan untuk membunuh ibu, bapa dan sanak saudara.
Alasan pro-militarisme yang sering kita dengar adalah "kita membutuhkan angkatan bersenjata untuk menjaga negara kita dari serangan orang asing." Setiap orang yang pandai tentunya tahu bahwa alasan tersebut hanya dipakai untuk menakut-nakutkan dan memaksa mereka yang jahil. Pemerintah negara-negara di dunia mengetahui keinginan masing-masing dan tidak akan secara sembarang menyerang satu sama lain. Mereka tahu bahwa keinginan mereka bisa dicapai dengan lebih efektif dengan diplomasi. Bahkan, menurut Carlyle, "perang adalah perrgaduhan antara dua orang pencuri yang terlalu takut untuk berperang sendiri; jadi mereka memakai mereka merekrut orang-orang, memberikan mereka seragam dan senjata, dan membiarkan mereka lepas seperti binatang liar membunuh satu sama lain.
Setiap perang yang dikaji, pasti mempunyai sebab yang sama. Misalnya perang Spanyol-Amerika, yang dikatakan sebagai perang yang hebat dan penuh nilai patriotik dalam sejarah Amerika. Bagaimana perasaan kita dipenuhi dengan kemarahan terhadap orang Spanyol yang kejam! Betul, bahwa kemarahan kita tidak bangkit secara spontan. Perasaan itu dibangkitkan dengan agitasi koran-koran selama berbulan-bulan.
Tetapi setelah perang usai dan yang gugur telah dikubur; akibat perang itu dirasakan oleh orang awam, dalam bentuk kenaikan harga barang-barang dan harga sewa rumah. Setelah kita sadar dari buaian patriotisme, tiba-tiba kita tahu bahwa sebab perang Spanyol-Amerika adalah karena harga gula; atau secara lebih kasar, nyawa, darah dan uang orang Amerika telah dipakai untuk menjaga interest kapitalis Amerika dalam perdagangan gula. Pernyatan di atas tidaklah dilebih-lebihkan, tetapi berdasarkan fakta dan angka.
Penggunaan kekerasan seperti yang disebutkan di atas juga bukan insiden yang langka, contohnya adalah kebijakan pemerintah Amerika terhadap buruh-buruh di Kuba. Ketika Kuba masih dikuasai Amerika, pasukan yang sama yang membebaskan Kuba, diperintahkan untuk menembak buruh tembakau Kuba yang sedang mogok kerja.
Bukanlah hanya kita (di Amerika) yang melakukan perang untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Penyebab perang Rusia-Jepang yang brutal telah diumumkan oleh menteri perang Rusia, Kuropatkin. Kaisar Rusia dan kerabatnya baru berinvestasi dalam usaha pembuatan peralatan perang, dan maksud perang tersebut adalah untuk membuka pasar bagi peralatan perang tersebut.
Alasan bahwa kekuatan militer yang besar adalah jaminan untuk menjaga perdamaian sama logikanya dengan pernyataan bahwa individu yang merasa damai adalah dia yang menjaga dirinya dengan persenjataan yang berat. Pengalaman membuktikan bahwa individu yang bersenjata mempunyai tendensi untuk memamerkan "kekuatannya". Begitu juga halnya dengan pemerintah. Negara yang benar-benar ingin perdamaian tidak akan membuang waktu dan tenaga untuk persiapan perang; inilah perdamaian abadi. Tetapi keinginan untuk memperbesar kekuatan militer bukanlah karena ancaman dari luar. Ancaman datang dari dalam negeri; ketidak puasan masa dan buruh atas pemerintah. Angkatan bersenjata dipersiapkan untuk menangani musuh-musuh internal tersebut; musuh yang kalau telah kesadarannya bangkit, akan jauh lebih berbahaya daripada kekuatan asing dari manapun.
Institusi negara adalah kekuatan yang telah beratus-ratus tahun memperbudak masa melalui penguasaan psikologi masa. Aparatus negara tahu bahwa sebagian besar masa adalah ’anak kecil’ yang bisa dibujuk dengan mainan. Dan kalau mainan ini semakin berwarna-warni, mereka akan semakin suka.
Angkatan bersenjata sebuah negara merupakan "mainan" tersebut. Untuk membuat "mainan" itu lebih menarik ratusan ribu dolar telah dipakai untuk "menghiasinya". Contohnya: pemerintah Amerika mengirim satu konvoi angkatan laut ke Pasifik supaya setiap warga negara Amerika merasa bangga dengan negaranya itu. Kota San Fransisco menghabiskan seratus ribu dolar untuk menyambut konvoi tersebut; Los Angeles, enam puluh ribu; Seattle dan Taccoma sekitar serartus ribu. Untuk menyambut konvoi tersebut?? Untuk makan dan minum dengan prajurit-prajurit pangkat atas, sedangkan prajurit-prajurit (bawahan) lainnya harus melakukan unjuk rasa untuk sekedar makan yang cukup. Ya, dua ratus enam puluh ribu dihabiskan untuk petasan, pesta dan foya-foya, pada waktu kaum perempuan dan kanak-kanak sedang mengalami kelaparan di seluruh negara; ketika ribuan penganggur bersedia untuk menjual tenaga mereka semurah-murahnya.
Dua ratus enam puluh ribu dolar! Apa yang tidak bisa dibeli dengan uang sebanyak itu? Tetapi, bukan untuk roti dan rumah; anak-anak kota-kota tersebut diajak untuk melihat pesta penyambutan angkatan laut tersebut, supaya mereka ingapat dijatuhkan dari pesawat terbang ke target masyarakat. Kita merasa bangga mengetahui bahwa Amerika akan menjadi negara terkuat di dunia, dan kemudian akan menanamkan kaki besinya di leher negara-negara lain. Itu semua adalah logika patriotisme.
Tetapi, segala dampak buruk patriotisme terhadap masyarakat awam tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan penghinaan dan luka yang dirasakan mereka yang bekerja di militer. Mereka adalah korban kejahilan dan takhyul yang patut dikasihani. Dia, pembela dan penjaga negara, apakah yang dapat diberikan patriotisme terhadap seorang prajurit? Sehari-harinya mereka harus selalu tunduk. Kehidupan mereka penuh dengan kebiasaan buruk (vice), bahaya dan kematian. Ketika saya sedang dalam tur memberikan kuliah di San Fransisco, saya mengunjungi sebuah tempat yang paling indah. Dari sana kita dapat melihat "the Bay" dan "Golden Gate Park". Tempat itu semestinya digunakan untuk sebuah taman untuk anak-anak dan untuk pertunjukan musik. Tetapi, di tempat itu dibangun barak militer yang jelek.
Di barak yang menyedihkan tu, prajurit-prajurit diangon seperti binatang. Di situ mereka membuang waktu mengelap sepatu lars dan lencana mereka untuk diperlihatkan kepada pemimpin mereka. Kehidupan bagi prajurit seringkali tidak mempersiapkannya untuk hidup kembali secara normal dalam masyarakat. Kebanyakan dari mereka tidak mempunyai keterampilan yang dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat. Bagi mereka yang mempunyai keterampilan, kadang mereka tidak bisa beeradaptasi dengan kehidupan normal, dan keterampilannya tersebut tidak dapat sepenuhnya dimanfaatkan. Mereka terbiasa dengan kehidupan yang "idle" (pasif) dan penuh dengan petualangan (adventure). Tidak ada pekerjaan normal yang bisa memuaskan diri mereka. Pendek kata, mereka tidak lagi dapat melakukan pekerjaan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Tetapi, biasanya yang masuk barak itu adalah eks tahanan; karena mereka susah mencari penghidupan atau memang karena mentalitas mereka sesuai dengan kehidupan militer. Sesudah kontrak militer selesai, biasanya mereka akan kembali kepada kehidupan kriminal, lebih zalim dari sebelumnya. Di Amerika memang lumayan banyaknya eks serdadu yang meringkuk di penjara; dan angkatan bersenjata juga dipenuhi dengan eks tahanan.
Dari semua akibat patriotisme yang telah saya jelaskan, yang paling merusakkan adalah pelecehan harga diri seseorang seperti yang diderita oleh serdadu William Buwalda. Karena dia dengan bodohnya percaya bahwa dia bisa menjadi seorang tentara dan juga dapat menerima hak penuhnya sebagai manusia, otoritas militer telah memberikan hukuman berat baginya.
Memang betul bahwa dia telah bertugas untuk negara selama lima belas tahun, dan dalam waktu itu, arsipnya bersih dan sempurna. Menurut Jendral Funston yang meringankan hukumannya menjadi tiga tahun penjara, "tugas seorang serdadu adalah kesetiaan yang tidak dapat dipertanyakan kepada pemerintah, meskipun dia tidak setuju dengan pemerintah tersebut." Funston telah menjelaskan arti kesetiaan. Menurutnya, jika seseorang masuk militer, dia secara otomatis menolak Deklarasi Kemerdekaan (bagi dirinya).
Memang suatu perkembangan yang aneh, patriotisme membuat seorang mahluk yang berpikir menjadi mesin yang terprogram. Untuk membenarkan hukuman yang dijatuhkannya kepada Buwalda, Funston memberi tahu orang Amerika bahwa tindakan serdadu itu adalah "tindakan kriminal yang serius yang sama beratnya dengan pengkhianatan ." Apakah tindakan tersebut? William Buwalda adalah salah satu dari seribu lima ratus orang yang menghadiri sebuah pertemuan di San Fransisco, dan dia berjabat tangan dengan orator Emma Goldman.
Buwalda telah memberikan hidup dan kejantanannya bagi negaranya. Tetapi semua itu tidak ada artinya. Patriotisme, seperti monster yang tak pernah kenyang, menghendaki semuanya. Patriotisme tidak mengakui bahwa seorang serdadu itu juga adalah seorang manusia, yang mempunyai perasaan dan opininya sendiri, kesukaan dan pahamnya. Tidak, patriotisme tidak dapat mengakui itu. Hal itu adalah pengalaman yang harus dipelajari oleh Buwalda; pelajaran yang mahal. Kalau dia sudah dibebaskan, dia akan kehilangan kerjanya di militer tetapi dia akan memperoleh kembali harga dirinya. Setelah usai, kebebasan itu memang berharga ’tiga tahun penjara.’
Seorang penulis mengenai kondisi militer Amerika, dalam sebuah artikel baru-baru ini , memberikan komentar tentang kekuasaan yang dipunyai seorang pemimpin militer atas masyarakat sipil di Jerman. Penulis itu berkata bahwa Republik kita (Amerika) tidak mempunyai arti lain, tetapi hanya untuk menjamin hak yang sama bagi semua orang; dan itu membenarkan keberadaannya.
Saya yakin bahwa penulis itu tidak berada di Colorado semasa rezim patriotik Jenderal Bell. Dia mungkin akan menukar pikirannya, kalau dia menyaksikan bagaimana orang-orang dilempar ke dalam kandang kerbau, diseksa dan diperlakukan dengan tindakan-tindakan yang merendahkan; semuanya dilakukan dalam nama patriotisme dan republik (Amerika). Kejadian di Colorado hanyalah sebuah contoh bukti perkembangan militer di Amerika. Jika ada pemogokan, jarang sekali tentara dan anggota militia tidak dikerahkan untuk melindungi mereka yang berkuasa; dan jarang sekali mereka tidak bertindak brutal dan sombong seperti orang-orang yang memakai seragam Kaiser.
Suatu kemalangan bagi penulis-penulis di negara ini adalah mereka sama sekali tidak tahu mengenai hal-hal yang baru terjadi (current affairs) atau mereka tidak mempunyai kejujuran untuk memberitakan apa yang terjadi. Penulis kita itu menyatakan bahwa militer tidak akan menjadi kekuatan di Amerika seperti di luar negeri, karena pendaftaran militer adalah sukarela, bukannya keharusan seperti di negara -negara lain. Tetapi penulis ini lupa mempertimbangkan dua fakta yang sangat penting. Pertama, wajib militer di Eropa telah menimbulkan kebencian terhadap militer oleh seluruh kelas-kelas masyarakat. Beribu-ribu rekrut baru mendafatar dengan terpaksa, dan setelah mereka berada di barak, mereka akan berusaha sekuat tenaga untuk meninggalkannya. Kedua, wajib militer lah yang telah menimbulkan gerakan-gerakan anti militer yang kuat, yang merupakan kekuatan yang paling ditakuti oleh pemerintah-pemerintah di Eropa. Gerakan dan sentimen anti militarisme dianggap sebagai ancaman bagi pemerintah (kapitalis) karena benteng yang melindungi dan memperkuat kapitalisme adalah militarisme. Pada saat militarisme dikalahkan, kapitalisme akan hancur.
Memang betul bahwa tidak ada wajib milliter di negara kita, pemuda/i kita tidak dipaksa untuk menjadi tentara, tetapi ada paksaan yang lebih hebat: mereka yang masuk dalam militer berbuat demikian karena kebutuhan. Bukankah suatu fakta bahawa dalam depresi industrial, pendafatran masuk militer meningkat dengan drastis? Karir dalam militer bukan hanya menarik dan dihargai, tetapi juga lebih baik daripada susah-susah mencari pekerjaan, antri roti atau tidur di tempat-tempat amal. Karir tersebut setidak-tidaknya memberikan tiga belas dolar sebulan, tiga kali makan setiap harinya dan tempat untuk tidur. Tetapi bagi mereka yang mempunyai harga diri dan prinsip, kebutuhan bukanlah alasan untuk masuk militer. Kita tidak perlu heran kalau otoritas militer menyatakan bahwa materi orang-orang yang mendaftar belakangan ini berkualitas buruk. Pernyataan ini adalah tanda yang baik. Artinya rata-rata orang Amerika masih mempunyai sifat mandiri, cinta kebebasan dan berani menanggung resiko kelaparan daripada memakai seragam.
Orang-orang bijak di seluruh dunia mulai sadar bahwa patriotisme adalah sebuah konsep yang picik dan terlalu sempit untuk memenuhi kebutuhan zaman sekarang. Sentralisasi kekuasaan telah menimbulkan solidaritas internasional antara mereka yang tertindas; solidaritas anatara kaum buruh di Amerika dan diluar negeri; solidaritas yang tidak perlu takut dengan serangan dari luar, karena kaum buruh akan membuat pernyataan kepada majikan mereka,"kalau anda mahu membunuh silahkan lakukan pembunuhan tersebut sendiri, kami telah melakukannya untuk anda untuk cukup lama."
Solidaritas itu juga telah menyadarkan tentara-tentara bahwa mereka semua adalah bagian dari umat manusia. Contohnya, tentara-tentara Paris menolak menjalankan perintah untuk membunuh saudara-saudara mereka dalam revolusi ’Commune 1871.’ Solidaritas tersebut juga telah memberikan keberanian kepada tentara angkatan laut Rusia untuk berontak dalam kapal perang mereka. Solidaritas akhirnya akan mempersatukan kaum tertindas untuk melawan penindas mereka. Kaum proletar Eropa telah sadar dengan kekuatan dashyat solidaritas, dan karena itu telah menyatakan perang terhadap patriotisme dan militarisme. Beribu-ribu orang memenuhi penjara-penjara di Prancis, Jerman, Rusia dan Scandinavia karena mereka berani melawan tahkyul kuno tersebut (patriotisme). Gerakan ini juga tidak hanya terbatas dengan kaum buruh, tetapi juga seniman, sastrawan/ita dan ahli tehnik.
Amerika harus mengikuti gerakan solidaritas tersebut. Mentalitas militer telah tertanam dalam kehidupan sehari-hari orang Amerika. Saya percaya bahwa militarisme sangat berbahaya karena mereka didukung kaum kapitalisme (sebaliknya kaum kapitalis sangat membutuhkan mereka untuk menjaga kepentingan mereka).
Institusi yang paling dahulu diracuni dengan mentalisme militarisme tersebut adalah sekolah. Pemerintah mempunyai konsep ,"Berilah seorang anak itu kepada saya dan saya akan mengajarnya menjadi ’orang.’ Anak-anak diajari taktik militer, perjuangan militer diagung-agungkan dalam kurikulum pendidikan dan pikiran anak-anak itu dibentuk supaya sesuai dengan tujuan negara. Pikiran anak-anak yang masih ’murni’ tersebut dibanjiri dengan moralitas patriotisme. Kaum pekerja Amerika telah banyak menderita di tangan tentara, dan kejijikannya terhadap parasit berseragam itu memang beralasan kuat. Tetapi kebencian saja tidak dapat menyelesaikan masalah tersebut. Yang kita perlukan adalah pendidikan propaganda untuk tentara-tentara; bacaan-bacaan anti patriotik yang akan menyadarkan mereka akan keburukan ’pekerjaannya’ itu dan yang akan menyadarkan mereka akan hubungan yang sebenarnya antara mereka dan kaum pekerja yang dengan hasil kerjanya menghidupi mereka. Tepatnya inilah yang paling ditakuti oleh pemerintah. Bagi seorang tentara, sekedar menghadiri pertemuan yang radikal saja sudah dianggap sebagai pengkhianatan, apalagi kalau dia membaca pustaka radikal. Tetapi bukankah merupakan sifat pemerintah yang selalu mengecap segalanya yang berbau kemajuan sebagai khianat/subversif ? Bagi mereka yang berjuang untuk mengubah keadaan sosial mustilah bersedia untuk menghadapi semua itu; karena mungkin lebih penting untuk menyebarkan kebenaran di dalam barak daripada di dalam pabrik. Kalau kita dapat mengabaikan patriotisme, kita telah membuka jalan menuju masyarakat yang bebas dimana semua nationalitas berada di bawah naungan persaudaraan universal.

Minggu, 29 Juli 2012

Brimob tembaki Petani di SumSel

Satu orang meninggal di Desa Limbang jaya-Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Bocah yang bernama Angga Darmawan berumur 12 tahun kena tembakan di kepala ketika brimob melakukan penyisiran di desa mereka terkait aksi protes petani kepada PTPN VII Cinta Manis.

Pada tahun 2009 setidaknya 23 petani Desa Rengas-Ogan Ilir kena tembak oleh brimob. Kemudian 22 desa disekitar pertanian tebu tersebut terus bergolak menyusul penembakan beruntun dari brimob di beberapa desa tersebut.

Tanah-tanah yang dikuasai oleh PTPN VII tersebut adalah hasil rampasan dari petani yang kemudian dengan sepihak PTPN VII mengklaimnya dengan ganti rugi Rp.150.000 perkektarnya.

Konflik Agraria; perampasan tanah hingga penembakan petani di Indonesia bukan ini saja yang terjadi. Kita pasti tidak pernah lupa pada kasus Bima, Mesuji, Takalar, Kulon Progo, Jambi hingga Papua.

Sumber : Walhi, Kontras, Kompasiana dan Berdikari Online.

Selasa, 10 Juli 2012

Milisi Kecoa; Isotonik Segar di Tengah Dahaga Scene yang Aduh-Alah

Masih tersimpan apik memori beberapa tahun ke belakang perihal gigs pertama yang saya sambangi ketika SMP dahulu. Sebuah studio show tersaji di hari minggu yang mendung di bilangan Margahayu Kopo. Studio Nada dengan sajian gado-gado genrenya. Dari mulai Punkrock ,melodic ,hardcore ,metal ,synth pop sampai Ambient Chaotic dengan segala bla-bla-blanya. Sebuah studio musik bawah tanah yang pengap ,nihil fentilasi udara ( jikalau adapun dari ruas bolong pintu studio ) juga satu paket pula dengan tempat produksi Tempe yang sewaktu-waktu asap bajingannya masuk ke dalam studio. Memang ala kadarnya ,namun di studio itulah pertama kali saya merasakan pertemanan yang hakiki. Berbagi crowd yang senantiasa tak luput dari baptisan keringat ,sama rata dan indahnya mendapatkan satu dua lembar sticker alhasil dari American Football Pogorian ,analoginya. Yang teramat tinggi prestisenya pada saat itu jika kita berhasil memboyong sticker sepulang dari gigs. Scene Punk yang pada saat itu bukan sebuah gandrungan ,ideologi atau apapun itu yang sifatnya kolektif. Namun sebuah pegangan yang di dalamnya kita bisa belajar banyak tentang menghargai ,tata pola membuat emblem dan merajutnya di jaket bersama kemilaunya spike yang dibeli dari sisihan tabungan bekal sekolah ,hidup minimalis ,dan diajari untuk tidak takut membuat lagu yang liriknya sedemikian sarkas. Pada saat itulah mungkin era terakhir Punk sebelum masuk Mtv ,berkolega dan menjalin kerja sama dengan aparat ,penyebagai iklan dan hal keruh lain yang membuat D.I.Y ada di titik akhir pensiunnya.
Sudah tidak asing lagi garda-garda Punk yang dulunya senang dengan Kemarginan dan Anti-Otoritariannya ,kini berubah menjadi softdrink yang siap disajikan dalam kondisi apapun ,dimanapun dan siapapun yang sudi meminumnya. Dimulai dari Tcukimay yang hilir mudik selalu tidak pernah absen di gigs areal militer ,yang tak urung produsen rokok pun menopangnya. Terlebih segelintir orang pun menyematkan helar 'Punk ABRI' kepada mereka. Mawar Berduri pun yang dulunya saya judge permanen sebagai Punk terkeren dengan vocal Kuse dan sound gitar tebal Buux ,kini tak lebih berbeda dari artis sewaan yang dibayar untuk promo prodak ,penyebagai bejibunnya sponsor kepada mereka. Baru-baru ini pun Rosemary digilir khotbah habis-habisan yang kemunculannya intim dengan Aparat. Lantas kemanakah Sendal Jepit ,The Marmars ,Kontrasosial ,Keparat ,RTTC dan Punk lain yang masih menjaga D.I.Y nya ? yah ,simple.. mereka sibuk dengan geliat vakumnya atas waktu yang dirampas kesibukan sana-sini. Yabegitulah kondisi Punk yang makin kesini kehadirannya makin tipis seperti Orbs atau Ectoplasma di rubrik-rubrik ghaib hunting hantu Televisi itu.
Di tengah kesimpang-siuran dan aduh-alahnya Punk saat ini ,hadirlah Kecoa-Kecoa yang membawa bergalon-galon Isotonik di tengah dahaga berkepanjangan. Hail Ya Milisi Kecoa ,band Punk yang bener-bener 'the real punkrock' ditengah identitas Punkrock yang juga absurd adanya. Harta karun yang baru terkoreh dari liang gambutnya ,dengan tipikal nyeleneh dan kesarkasan yang relatif pedas. Berhamburan menggampar seisi Urban yang tak pernah sekalipun memberi ruang untuk tidak mengulang semua reff semua tembang mereka. Saya bukan mengagung-agungkan band ini ,saya bertestimoni secara personal yang lebih dalam tentang mereka yang memang diferen adanya dari kawan-kawan se-mohawk lainnya. Sebetulnya nama Milisi Kecoa sendiri sudah tidak asing di Scene Punk Bandung apabila kawan-kawan rutin ke stand toko Rock'n'Rebel di Plaza Parahyangan dimana yang empunya sendiri adalah Topenk sang frontman Jari Tengah. 3-4 tahun ke belakang banyak tertempel sticker Milisi Kecoa di etalase merch toko ,namun belum terdengar kiprahnya saat itu ,dan tau-taunya sekarang mereka panjat tebing di kancah Punk Bandung. Dari mulai E.P Kami Marah sampai Album Kalian Memang Menyedihkan! ,mereka menghadirkan Punkrock yang benar-benar tulen untuk siapapun yang mendengarnya. Bahkan split albumnya dengan Harda Tider ,band Hardcore sembarang asal Swedia. Adalah prospek bajingan mereka yang begitu antusias menyuarakan bahwa "Punk Not Dead! Still Alive!" terlebih untuk Bandung dan cakupan nasional. Saya sendiri menyadari bukan hanya dalam aspek musiknya saja mereka disegani ,mereka pun mempunyai attitude yang memang kumaha aing ,tak luput semangat D.I.Y yang selalu tak pernah ketinggalan di padatnya secret maupun studio show di Bandung.
Dari cover yang dilansir dari Official Site Milisi Kecoa alhasil Tremor ,kesan pertama mendengar E.P ini adalah "kemanakah saya harus mengumpat dari invasi Kecoa yang hadir saat pesta tumpengan di rumah?" jawabannya konstan: NIHIL! semua track di album ini menyuarakan aspirasinya masing-masing. Terlebih isu agama ,kecutnya nasionalisme ,sampai paparan tentang Punkrock menurut mereka pun digarap di E.P ini ,akan kurang afdol jikalau pagi hari saat kemuning matahari dan beceknya bibir tetangga yang menggosip di lapak sayur kita tidak memutar semua track di E.P ini. Dengan begitu ,apapun alasannya E.P ini cocok untuk kudapan setiap waktu untuk yang patah hati dihajar kondisi. Ini Bukan Arab ,Bung!; Kalian Memang Menyedihkan; Gayang Nasionalisme; Swastika Mewakili Dirimu?; Milisi Kecoa; Usir Para Jagoan; Bagai Rayap; Kami Marah; dan Punkrock Terdomestikasi adalah daftar menu hidangan yang setiap saat mungkin akan membalikan keadaan dimana pendengarnya akan dijadikan menu makanan Kecoa-Kecoa Kelaparan. Ekspektasinya mungkin ini sumbangsih yang pantas demi memukul telak jalan di tempatnya Scene Punk saat ini.
Sebetulnya semua track di full length album mereka yang bertajuk "Kalian Memang Menyedihkan" ini adalah tembang terdahulu yang dikemas dalam perbedaan sound yang semakin gahar. Tak ada yang berbeda ,masih bajingan dan pedas seperti E.P Kami Marah. Mungkin momen releasenya album ini saat itu ,semangat anak muda Mohawk pun ikut tersulut karena memang lirik di album ini sangat sarkas dan audibel. Merujuk ke beberapa lirik ,dari mulai Ganyang Nasionalisme yang mungkin saya tangkap artian mereka tentang isu nasional dan tetek bengek budaya yang semakin kesini semakin bobrok. Swastika mewakili dirimu yang disematkan untuk Kelompok Rasial tingkat dunia dengan segala kroni-kroninya. Milisi Kecoa yang dipersembahkan untuk D.I.Y Punk yang supremasinya tidak perlu dipertanyakan lagi. Bahkan Kalian Memang Menyedihkan adalah tembusan secara tidak langsung untuk pengobral kabar dan penggunjing sesama baik teman atau siapapun dan salah satu track favorit saya dan satu dua orang teman saya juga karena alkisah pengalaman pahitnya teman di masa lalunya.4 Jempol untuk album ini ,semoga memberikan lejitan semangat bahwa Punk bukanlah Papan Iklan berjalan ,Doger Monyet ,atau hanya sekedar hiburan di atas panggung seperti lirik Punkrock Terdomestikasi dari mereka ,dalam semoga!
Perihal apapun ,Punk tetaplah bukan hal yang semestinya berubah dalam artian Punk itu sendiri. Otoritasi tangan kiri tak akan mampu membuat orang-orang yang mungkin sudah menikahi Punk dengan segala keluh kesah hidupnya. Suatu masa mungkin Punk akan lebih produktif dengan karya yang lebih centil ,merah muda dan sakit hati. Atau lebih memilih diam dalam artian perlawanan dengan cara yang lain. Untuk band-band diatas yang saya sedikit khotbahi ,bukan berarti saya mutlak benci ,saya hanya menyesalkan itupun sedikit ,apapun itu saya tetap akan mendukung pergerakan sekecil apapun melawan Teritorial moral yang dibuat semata-mata untuk memecah belah semua elemen dari kawan-kawan.

Jumat, 06 Juli 2012

PIDATO ANAK 12 TH YANG MEMBUNGKAM PARA PEMIMPIN DUNIA DI PBB (Tentang Lingkungan Hidup)


Cerita ini berbicara mengenai seorang anak yg bernama Severn Suzuki, seorang anak yg pada usia 9 tahun telah mendirikan Enviromental Children’s Organization ( ECO ).
ECO sendiri adalah sebuah kelompok kecil anak yg mendedikasikan diri untuk belajar dan mengajarkan pada anak” lain mengenai masalah lingkungan.
Dan mereka pun diundang menghadiri Konfrensi Lingkungan hidup PBB, dimana pada saat itu Severn yg berusia 12 Tahun memberikan sebuah pidato kuat yg memberikan pengaruh besar ( dan membungkam ) beberapa pemimpin dunia terkemuka.
Apa yg disampaikan oleh seorang anak kecil ber-usia 12 tahun hingga bisa membuat RUANG SIDANG PBB hening, lalu saat pidatonya selesai ruang sidang penuh dengan orang terkemuka yg berdiri dan memberikan tepuk tangan yg meriah kepada anak berusia 12 tahun.
Inilah Isi pidato tersebut: (Sumber: The Collage Foundation)
Halo, nama Saya Severn Suzuki, berbicara mewakili E.C.O – Enviromental Children Organization Kami adalah kelompok dari Kanada yg terdiri dari anak-anak berusia 12 dan 13 tahun, yang mencoba membuat perbedaan: Vanessa Suttie, Morga, Geister, Michelle Quiq dan saya sendiri. Kami menggalang dana untuk bisa datang kesini sejauh 6000 mil untuk memberitahukan pada anda sekalian orang dewasa bahwa anda harus mengubah cara anda, hari ini di sini juga. Saya tidak memiliki agenda tersembunyi. Saya menginginkan masa depan bagi diri saya saja.
Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum atau rugi dalam pasar saham. Saya berada disini untuk berbicara bagi semua generasi yg akan datang.
Saya berada disini mewakili anak-anak yg kelaparan di seluruh dunia yang tangisannya tidak lagi terdengar.
Saya berada disini untuk berbicara bagi binatang-binatang yang sekarat yang tidak terhitung jumlahnya diseluruh planet ini karena kehilangan habitatnya. Kami tidak boleh tidak di dengar.
Saya merasa takut untuk berada dibawah sinar matahari karena berlubangnya lapisan OZON. Saya merasa takut untuk bernafas karena saya tidak tahu ada bahan kimia apa yg dibawa oleh udara.
Saya sering memancing di Vancouver bersama ayah saya hingga beberapa tahun yang lalu kami menemukan bahwa ikan-ikannya penuh dengan kanker.
Dan sekarang kami mendengar bahwa binatang-binatang dan tumbuhan satu persatu mengalami kepunahan tiap harinya – hilang selamanya.
Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besar binatang-binatang liar, hutan rimba dan hutan tropis yang penuh dengan burung dan kupu-kupu. Tetapi sekarang saya tidak tahu apakah hal-hal tersebut bahkan masih ada untuk dilihat oleh anak saya nantinya.
Apakah anda sekalian harus khawatir terhadap masalah-masalah kecil ini ketika anda sekalian masih berusia sama serperti saya sekarang?
Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap bersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semua pemecahannya. Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memiliki semua pemecahannya. Tetapi saya ingin anda sekalian menyadari bahwa
anda sekalian juga sama seperti saya!
Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita.
Anda tidak tahu bagaiman cara mengembalikan ikan-ikan salmon ke sungai asalnya.
Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang-binatang yang telah punah.
Dan anda tidak dapat mengembalikan hutan-hutan seperti sediakala di tempatnya, yang sekarang hanya berupa padang pasir. Jika anda tidak tahu bagaima cara memperbaikinya. TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA!
Disini anda adalah delegasi negara-negara anda. Pengusaha, anggota perhimpunan, wartawan atau politisi – tetapi sebenarnya anda adalah ayah dan ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan, paman dan bibi dan anda semua adalah anak dari seseorang.
Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semua adalah bagian dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih dari 5 milyar, terdiri dari 30 juta rumpun dan kita semua berbagi udara, air dan tanah di planet yang sama – perbatasan dan pemerintahan tidak akan mengubah hal tersebut.
Saya hanyalah seorang anak kecil namun begitu saya tahu bahwa kita semua menghadapi permasalahan yang sama dan kita seharusnya bersatu untuk tujuan yang sama.
Walaupun marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut, saya tidak ragu untuk memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.
Di negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan. Kami membeli sesuatu dan kemudian membuang nya, beli dan kemudian buang.
Walaupun begitu tetap saja negara-negara di Utara tidak akan berbagi dengan mereka yang memerlukan.
Bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untuk kehilangan sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi.
Di Kanada kami memiliki kehidupan yang nyaman, dengan sandang, pangan dan papan yang berkecukupan – kami memiliki jam tangan, sepeda, komputer dan perlengkapan televisi.
Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kami menghabiskan waktu dengan anak-anak yang hidup di jalanan. Dan salah satu anak tersebut memberitahukan kepada kami: ” Aku berharap aku
kaya, dan jika aku kaya, aku akan memberikan anak-anak jalanan makanan, pakaian dan obat-obatan, tempat tinggal, cinta dan kasih sayang ” .
Jika seorang anak yang berada dijalanan dan tidak memiliki apapun, bersedia untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih begitu serakah?
Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak-anak tersebut berusia sama dengan saya, bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaan yang begitu besar, bahwa saya bisa saja menjadi salah satu dari anak-anak yang hidup di Favellas di Rio; saya bisa saja menjadi anak yang kelaparan di Somalia ; seorang korban perang timur tengah atau pengemis di India .
Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa jika semua uang yang dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa indah jadinya dunia ini.
Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak, anda mengajarkan kami untuk berbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan orang lain, untuk mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang kita timbulkan; untuk tidak menyakiti makhluk hidup lain, untuk
berbagi dan tidak tamak. Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang anda ajarkan pada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut?
Jangan lupakan mengapa anda menghadiri konperensi ini, mengapa anda melakukan hal ini – kami adalah anak-anak anda semua. Anda sekalianlah yang memutuskan, dunia seperti apa yang akan kami tinggali. Orang tua seharus nya dapat memberikan kenyamanan pada anak-anak mereka dengan mengatakan, ” Semuanya akan baik-baik saja , ‘kami melakukan yang terbaik yang dapat kami lakukan dan ini bukanlah akhir dari segalanya.”
Tetapi saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut kepada kami lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda semua? Ayah saya selalu berkata, “Kamu akan selalu dikenang karena perbuatanmu, bukan oleh kata-katamu”.
Jadi, apa yang anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari.
Kalian orang dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami. Saya menantang A N D A , cobalah untuk mewujudkan kata-kata tersebut.
Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.
***********
severn suzuki
Servern Cullis-Suzuki telah membungkam satu ruang sidang Konperensi PBB, membungkam seluruh orang-orang penting dari seluruh dunia hanya dengan pidatonya. Setelah pidatonya selesai serempak seluruh orang yang hadir diruang pidato tersebut berdiri dan memberikan tepuk tangan yang meriah kepada anak berusia 12 tahun itu.
Dan setelah itu, ketua PBB mengatakan dalam pidatonya:
” Hari ini saya merasa sangatlah malu terhadap diri saya sendiri karena saya baru saja disadarkan betapa pentingnya linkungan dan isinya disekitar kita oleh anak yang hanya berusia 12 tahun, yang maju
berdiri di mimbar ini tanpa selembarpun naskah untuk berpidato.
Sedangkan saya maju membawa berlembar naskah yang telah dibuat oleh asisten saya kemarin. Saya … tidak kita semua dikalahkan oleh anak yang berusia 12 tahun “
———— ——— ——— ——— ——— ———
——— ——— ——
*Tolong sebarkan tulisan ini ke semua orang yang anda kenal, bukan untuk mendapatkan nasib baik atau kesialan kalau tidak mengirimkan, tapi mari kita bersama-sama membuka mata semua orang di dunia bahwa bumi sekarang sedang dalam keadaan sekarat dan kitalah manusia yang membuatnya seperti ini yang harus bertindak untuk mencegah kehancuran dunia.
*(Copyright from: Viski Tiarizki)

Selasa, 05 Juni 2012

Harusnya FPI Mau Belajar (Sedikit) dari Anak Punk

Selama ini orang mengenal anak punk hanya menilai dari penampilan mereka saja. Misalnya potongan rambut Mohawk ala suku Indian yang dicat warna-warna terang, bot, rantai, tindik, jaket kulit, kaus hitam, celana jins ketat balel. Padahal semangat independen dan mandiri yang membuat komunitas ini berbeda. Konsep “do it yourself” mereka berupaya berdiri sendiri dan melangkah dengan gayanya sendiri. Berbagai aksesori itu masing-masing mempunyai makna seperti yang ditulis majalahTempo edisi 13-19 Februari 2012.
Rambut Mohawk yang tegak sering diartikan sebagai antipenindasan sekaligus kebebasan. Gaya rambut ini terinsipari dari film Drums Along the Mohawk tahun 1963. Dalam film itu diceritakan tentang suku indian Mohican di lembah Mohawk. Gaya inilah yang kemudian diadaptasi anak punk era 1990-an.
Aksesori lain yang menonjol yaitu celana ketat. Bahan celana yang biasa mereka pakai adalah jins, kulit, atau bermotif kulit hewan (bandage pants). Awalnya punkers–sebutan anak punk–menggunakan celana kulit karena awet dan tahan lama. Model ketat menyimbolkan himpitan hidup. Karena itu punkers biasanya merobek celana bagian paha dan lutut sebagai simbol kemerdekaan gerak dan ide.
Bot adalah jenis sepatu favorit anak punk. Seperti celana, mereka memilih bot karena alasan awet. Untuk aliran hardrock punk dan pop punk biasanya memilih sneakers dan sepatu olahraga yang lebih praktis.
Rantai. Aksesori ini sebagai simbol solidaritas. Kelompok punk yang terusir dari masyarakat dianggap sampah, dinilai menyimpang, membuatpunkers membentuk kelompok baru untuk berlindung. Solidaritas kelompok ini sangat penting untuk bertahan hidup.
Dalam tulisan ini saya tidak ingin menganjurkan FPI untuk bergaya seperti anak Punk, tapi yang ingin saya sampaikan adalah FPI pun harus memaknai simbol yang melekat pada dirinya, sebagaimana anak-anak punk yang memaknai segala atribut yang melekat pada dirinya.
Pertama, FPI menggunakan atribut Islam -Anda bisa perhatikan dari namanya. FPI harus sadar bahwa Islam itu mengajarkan sikap tasamuh ‘toleransi’. Dengan sikap tasamuh kita diajarkan untuk saling menghargai dan menghormati terhadap sesama, baik sesama muslim maupun non muslim. Kemudian, sikap tasamuh dalam falsafah Jawa sering disebut dengan tepo seliro, artinya mengukur segala sesuatu dengan introspeksi pada diri sendiri. Orang yang memiliki sikaptasamuh senantiasa berusaha membina persaudaraan dan menghindari konflik dengan orang lain.
Kedua, atribut serba putih yang biasa dipakai oleh pimpinan FPI. Warna putih biasanya Menunjukkan “bahasa” kedamaian, kasih sayang, spiritualitas, kesucian, kesederhanaan, kesempurnaan ataupun persatuan. Karena begitu berartinya makna filososif yang terkandung dalam warna putih, warna ini kemudian dijadikan sebagai salah satu warna bendera Negara Indonesia atau bahkan banyak negara-negara di dunia ini yang menjadikan warna ini sebagai  warna kebanggaan.
Ketiga, para pemimpin FPI -habibnya FPI- yang di kepalanya selalu melekat udeng (lipatan kain putih yang dipakai di kepala). Memang udeng sikilas mempunyai fungsi yang sama dengan kopiyah ataupun topi, yakni berguna sebagai pelindung kepala. Tapi udeng mempunyai makna filosofi tersendiri kerena biasanya udeng digunakan oleh para Kyai atau Ulama. Udeng merupakan simbolisasi dari ‘pagar’ yang menjaga kepala, karena kepala merupakan pusat dari akal dan pikiran. Seseorang yang menggunakan udeng berwarna putih ingin melambangkan bahwa dirinya adalah orang-orang pemikir yang memiliki kewibawaan dan senantiasa dengan kesuciannya berjuang demi orang-orang disekitarnya.
Sungguh terasa tidak etis ketika FPI yang ditubunya melekat symbol-simbol suci, malah tidak dapat belajar dari apa yang dipakainya. Sebagaimana yang kita tahu, FPI yang gembar-gembor memperjuangkan Islam malah melenceng dari sesuatu yang diajarkan oleh Islam.
Terkait dengan perselisihan di Kalimantan, harusnya orang-orang FPI intropeksi diri. Mereka harus melihat kesalahan yang ada pada dirinya bukan malah menyalahkan orang lain. Karena dilandasi oleh sikap saling menyalahkan, maka timbullah sikap saling bermusuhan. Bukankah sikap permusuhan adalah wujud dari noda dalam agama dan negara.
Tidak ada salahnya (sedikit) belajar dari anak punk, FPI!

Rabu, 11 Januari 2012

apa itu Anarko? (A) ? seperti apa kita bergerak?


STRUKTUR ORGANISASI DAN STRUKTUR KEKUASAAN DALAM KOLEKTIF

Realitas mengenai implementasi sebuah masyarakat anarkis sering sekali diragukan. Dan kadang-kadang kita yang "setuju" dengan filosofis anarkisme pun menganggap masya-rakat anarkis sebagai utopia yang tidak dapat direalisasikan.
Sepertinya persepsi kita telah diracuni oleh pemikiran-pemikiran yang memberikan keabsahan kepada pemerintah/ negara dan hak perseorangan. Sistem pendidikan di kepulauan Nusantara sendiri cenderung menggalakkan kita untuk menghayati doktrin-doktrin yang mengakibatkan kita menjadi malas berpikir. Padahal dalam masyarakat tradisional tidak dikenal yang namanya pemerintah dan hak milik pribadi. Contohnya dalam masyarakat adat di Maluku, yang ada hanya hak pakai atas sebidang tanah tanpa kepemilikan oleh pihak swasta [1]. Pada masyarakat tradisional pula, pemerintah, yang waktu dulu adalah kerajaan, lebih berfungsi sebagai mahluk yang parasitis yang selalu meminta (paksa) dari rakyat hasil kerja mereka. Penduduk terikat dengan perbudkan feodal dengan para bangsawan [2]. Tidak ada juga yang namanya patriotisme -buktinya rakyat di Jawa tidak suka membantu rajanya berperang melawan penjajah Barat. Konsep nasionalisme/ patriotisme sama sekali tidak mempunyai akar dalam kehidupan masyarakat kepulauan Nusantara -konsep yang baru diperke-nalkan oleh kaum borjuis (priyayi) kepada masyarakat di akhir abad ke sembilan belas [3]
Anarkisme sendiri bukanlah sebuah konsep yang direkayasa atau dirumuskan oleh kaum intelektual tapi merupakan kecenderungan dalam perkembangan kehidupan manusia yang bebas. Kalau tidak diganggu-gugat oleh individ-individu atau organisasi-organisasi yang merasa dirinya pantas memerintah kehidupan masyarakat sehari-hari, kehidupan akan berjalan dengan efisien dan tanpa kelaliman (yang merupakan sifat alami negara) yang berarti.
Masyarakat pedesaan di Spanyol selama perang sipil (1936-39), memberikan contoh bagi kita yang menyangsikan realisasi kehidupan berdasarkan prinsip anarkis. Cuplikan bersejarah di Spanyol ini memberikan gambaran yang jelas mengenai implementasi prinsip anarkis dalam pengorganisasian eko-nomi dan kehidupan berpolitik. Meskipun demikian, anarkisme sendiri merupakan filosofis yang selalu mengakomodasikan dinamika dan perkembangan-perkembangan dalam kehidupan bermasyarakat -dan kami akan pasti bahwa masyarakat anarkis di masa mendatang akan banyak belajar dari pengalaman di Spanyol kendati juga mengakomodasikan perubahan-perubahan yang dituntut oleh zaman.
Semoga artikel ini dapat menjadi pemicu bagi debat dan pemikiran dan perkembangan masyarakat alternatif.
Kolektif Tanam Paksa, 1999.
Banyak orang ketika mendengar konsep Anarkisme akan membayangkan sebuah masyarakat berdasarkan prinsip-prinsip anarkis sebagai sesuatu yang tidak realistis, idealis dan naif &emdash;visi para pemimpi.
Media (masa) cenderung memberikan pandangan yang homogen mengenai dunia ini kepada masyarakat sehingga sangat sulit bagi mereka untuk membayangkan jika institusi-institusi yang telah diterima secara universil, seperti negara (state), sistem yuridis, polisi, tentara dan bangsa (nation) tidak eksis lagi.
Revolusi sosial di Spanyol yang berlangsung di tahun 1936, dapat memberikan amsal mengenai implementasi masyarakat anarkis. Selama dua tahun masyarakat menghibahkan kekuasaan ke tangan mereka sendiri dan menciptakan sebuah tatanan sosial berdasarkan prinsip-prinsip anarkis.
Di Spanyol, ide-ide anarkis telah menjadi arus pemikiran yang berpengaruh pada paruh kedua abad ke sembilan belas. CNT (Confederacion Nacional del Trabajo), yang merupakan sebuah organisasi buruh anarko-sindikalis yang dibentuk pada tahun 1910 berkembang menjadi sangat kuat. Di tahun 1936, organisasi tersebut mewakili 1.5 juta anggotanya. Pada saat itu juga, ide-ide anarkis mempunyai pengaruh yang besar terhadap pemikiran petani-petani gurem (peasants). Malahan kolektivisasi (pemusnahan hak milik perseorangan menjadi hak pakai umum) telah dilakukan di beberapa daerah sebelum revolusi dimulai.
Pada 17 Juli sebuah kup militer terjadi di Moroko dan menyebar keesokan harinya ke daerah-daerah di semenan-jung. Di berbagai daerah di perkotaan dan pedesaan, para buruh dan petani melakukan pengorganisasian diantara mereka sendiri untuk meredam kebangkitan militer. Dengan berani dan penuh inisiatif, mereka juga berhasil menghentikan pemberontakan kaum fasis di tiga perempat dari seluruh Spanyol. Para buruh tersebut bukan hanya perang untuk membasmi kaum fasis, tetapi juga untuk menciptakan tatanan sosial yang baru di Spanyol.
Setelah kaum fasis dikalahkan, milisi-milisi buruh (workers’ militias) yang indipenden dari pengaruh negara dibentuk. Pabrik-pabrik di berbagai kota diambil alih oleh para buruh dan di daerah pedesaan, tanah-tanah milik kaum fasis dan simpatisan mereka juga diambil alih. Di beberapa desa dibawah pengaruh anggota CNT dan FAI (Federasi Anarkis Iberia), kolektivisasi dilakukan secara besar-besaran. Selain itu, anggota-anggota FAI dan CNT juga menggagasi rapat-rapat umum di desa-desa untuk menggalakkan kolektivisasi.
Dalam rapat-rapat umum tersebut, masyarakat dengan sukarela mengumpulkan tanah, ternak dan alat-alat (pertanian) yang mereka miliki. Tanah-tanah yang teleh diambil alih dari para tuan tanah juga dijadikan hak pakai kolektif.
"Orang &emdash;orang yang tidak menyumbangkan sesuatu kepada kolektif juga diberikan hak dan kewajiban yang sama dengan yang lainnya " [4]. Tidak lama kemudian dua per tiga dari seluruh luas tanah di daerah tersebut telah dikuasai oleh anti fasis dan menjadi milik (hak pakai umum) kolektif. Seluruhnya ada lima sampai tujuh juta orang yang terlibat dalam kolektif-kolektif yang dibentuk tersebut.
Struktur Organisasi dan Struktur Kekuasaan dalam Kolektif
Bagian terkecil dari setiap kolektif adalah ’kelompok kerja’, yang biasanya beranggotakan lima sampai sepuluh orang, tetapi kadang-kadang lebih. Setiap orang dalam kolektif tersebut sejauh mungkin diharuskan bekerja.
"Kolektif yang didirikan tersebut merupakan merupakan sebuah komunita bebas yang beranggotakan penduduk desaÉSebuah kelompok misalnya terdiri dari kawan-kawan, tetangga-tetangga atau sekelompok petani kecil, buruh tani atau pekerja harian." [5]
Setiap kelompok diberi tanggung jawab oleh kolektif untuk mengelola sebidang tanah. Dalam setiap kelompok, seorang wakil yang juga diwajibkan untuk bekerja sama dengan yang lainnya, dipilih untuk ,mewakili kepentingan kelompok tersebut dalam rapat-rapat kolektif. Di beberapa kolektif, komisi administratif, yang berfungsi sebagai perencana kerja dibentuk.
Komisi administratif atau komite pengelola juga bertanggung jawab atas pengelolaan kolektif sehari-hari. "Mereka (yang bertugas di komite) mengatur pembelian dan pertukaran bahan baku dan berbagai produk dengan wilayah lain, pendistribusian di dalam kolektif dan pengaturan pembangunan sarana umum, misalnya pembangunan sekolah" [6]
Anggota-anggota komite pengelolaan dipilih oleh seluruh peserta kolektif dalam sebuah rapat umum. Suara peserta kolektif dalam rapat umum berdaulat dalam pengambilan keputusan-keputusan yang dianggap penting. Federasi kolektif-kolektif juga telah dibentuk. Federasi yang paling sukses berada di Aragon, yang beranggo-takan 450 kolektif (kurang lebih setengah juta orang). Di sana federasi distrik dan federasi regional dibentuk.
Kolektif-kolektif dalam wilayah yang sama bergabung untuk membentuk sebuah federasi distrik yang beranggotakan wakil-wakil terpilih dari setiap kolektif. Federasi distrik tersebut mengelola penyimpanan hasil pertanian dari kolektif-kolektif yang tergabung di dalamnya. Federasi tersebut juga mempunyai tanggung jawab untuk memfasilitasi perhubungan (komunikasi dan transportasi) bagi wilayah-wilayah yang bersangkutan dan mengurus masalah perkembangan kebudayan.
Federasi regional yang mempunyai lingkup administratif yang lebih luas didirikan oleh wakil-wakil dari sebagian kolektif. Diantara fungsi-fungsi federasi regional adalah: pembentukan tim-tim teknis yang bertujuan untuk memajukan pertanian; penghimpunan statistik produksi; penciptaan persediaan pangan regional (regional reserves); dan pemberian kredit dan bantuan tanpa bunga kepada kolektif-kolektif.
Semua ini terjadi atas inisiatif para petani. Meskipun pemerintah eksis tetapi ia tidak mempunyai kekuasaan. "Sistem tatanan sosial yang dianut telah meniadakan organ-organ represif negara. Kekuasaan dipecah belah menjadi fragmen-fragmen yang ’bertaburan’ di ribuan kota dan desa, di mana komite-komite revolusioner telah mengambil alih tanah dan pabrik, sarana transportasi dan komunikasi, polisi dan tentara. Perjuangan militer, ekonomi dan politik berjalan tanpa campur tangan pemerintah" [7]
Kehidupan sehari-hari
Di beberapa kolektif makanan dan bahan-bahan lain untuk konsumsi lokal ditaruh di gereja-gereja yang merupakan gudang-gudang yang ideal. Metode pendistribusian bervariasi diantara kolektif-kolektif. Di sebagian kolektif, gaji keluarga diberlakukan. Di kolektif-kolektif yang lain setiap orang diberikan sejumlah gaji yang besarnya telah disepakati oleh kolektif.Pemberian gaji kepada seseorang dilakukan berdasarkan kebutuhannya dan bukan jumlah jam kerjanya.
Ada juga kolektif-kolektif yang mengha-puskan pemakaian mata uang negara dan menggatikannya dengan mata uang lokal atau dengan kupon yang dapat ditukar dengan barang-barang.
Seringkali para peserta kolektif diperbolehkan untuk mengambil bahan-bahan kebutuhan pokok seperti roti, sayur mayur dan kadang-kadang tembakau, sesuai dengan kebutuhannya dan tanpa pembatasan. Kolektif-kolektif tersebut beroperasi berdasarkan prinsip ’untuk setiap orang berdasarkan kebutuhannya, bagi setiap orang tergantung dengan kemampuannya’.
Jikalau bahan-bahan tertentu menjadi langka, pembagian bahan-bahan tersebut diatur oleh kolektif. " Setiap orang tanpa, tanpa pertimbangan kemampuan kerjanya mendapatkan bahan-bahan tersebut, sejauh mungkin kolektif tersebut dapat memberikannya" [8]
Peran Wanita dalam Kolektif
"Wanita yang belum menikah bekerja di pabrik-pabrik kolektif atau di cabang-cabang koperasi pendistrbusian. Mereka yang telah menikah (karena terpasung dengan kerja-kerja rumah tangga) dibebaskan dari tugas-tugas tersebut, walaupun kadang-kadang kontribusi mereka juga diperlukan. Wanita yang sedang mengandung diberikan pertimbangan khusus -setiap orang bekerja sesuai dengan kemampuan fisiknya" [9]
Apabila sebuah kolektif memberlakukan penggajian, biasanya kaum wanita dibayar lebih rendah. Meskipun wanita memainkan peranan yang sangat besar dalam revolusi di kota-kota, di daerah pedesaan peran tradisional wanita tidak berubah dengan drastis. Kami berharap untuk dapat menelaah lebih lanjut isu-isu seputar wanita di dalam kehidupan kolektif di Spanyol.
Perlakuan Terhadap Individualis
Tidak seperti di Soviet Rusia, kolektivisasi tidak dipaksakan kepada orang-orang. Mereka diperbolehkan untuk tidak bergabung dalam kolektif dengan satu syarat bahwa mereka tidak boleh menguasai tanah lebih luas dari yang mereka dan keluarga mereka mampu garap dan mereka juga tidak diperbolehkan untuk memperkerjakan buruh. Orang-orang yang tidak bergabung dalam kolektif disebut sebagai individualis.
Sesuai dengan prinsip anarkis, bahwa tidak ada kebebasan kecuali setiap orang bebas, orang-orang (anarkis) percaya bahwa partisipasi dalam kolektif harus didasari kesukarelaan. Kolektivis menjadi mayoritas di pedesaan, tetapi mereka juga menghor-mati pilihan para individualis. Di banyak daerah para individualis, digalakkan oleh contoh-contoh kehidupan kolektif, akhirnya memilih untuk bergabung dengan kolektif dan hal ini mengakibatkan penyusutan populasi individualis.
Lebih jauh lagi para individualis mendapatkan keuntungan-keuntungan dari kolektif. Di Calanda, mereka mendapatkan listrik dan kontrakan secara cuma-cuma. Mereka juga membeli barang-barang di kolektif dengan harga rendah.
Kebebasan Untuk Sukses
Tujuan dari pembentukan kolektif adalah "untuk memproduksi secara kolektif dan mendistribusikan produk hasil kerja mereka dengan adil untuk semua (peserta koletif)" [10]. Pemusnahan hak milik perseorangan menyebabkan terjadinya transformasi yang mendalam dalam pemikiran orang banyak. Perilaku para kolektivis dalam tatanan sosial yang berprinsip anarkis tersebut, merupakan bukti bahwa sifat rakus manusia yang terlihat jelas dalam sistem kapitalis saat ini, bukanlah sifat alami manusia.
Komunitas-komunitas yang berada dalam berbagai kolektif tersebut tidak mempunyai keinginan untuk berekspansi -menguasai tanah lebih luas dari apa yang dapat mereka garap. Solidaritas diantara para kolektivis sangatlah tinggi. Umpamanya 1000 anggota dari kolektif di Levant, yang cukup makmur, pindah ke Castilla untuk memberikan bantuan tenaga. Ada juga kolektif-kolektif yang mengirimkan bahan pangan ke front peperangan dan ke kota-kota.
Dengan terbentuknya kolektif-kolektif tersebut, orang-orang tidak lagi berkompetisi antara satu sama lain. Mereka juga tidak perlu lagi menuruti perintah majikan atau menggarap tanah yang bukan milik mereka dengan imbalan yang kecil. Di dalam kolektif mereka mempunyai kontrol terhadap kerja yang mereka lakukan dan hak dalam pengambilan keputusan-keputusan mengenai pengorganisasian kerja dan pengelolaan sumber daya. Dalam kondisi yang penuh kebebasan itu, gagasan dan antusiasme petani-petani Spanyol tidak mengenal batasnya.
"Kolektivisasi merupakan sebuah bentuk gotong royong yang menghasilkan banyak nilai tambah dalam kehidupan bermasya-rakat -sebuah bentuk kerja kolektif (sama) yang manusiawi. Kebebasan dan persamaan hak merupakan asasnya" [11]
Metode pertanian moderen diterapkan dan banyak penelitian dalam bidang pertanian juga dilakukan. Berbagai sumber daya dipakai untuk memajukan pertanian. Komunita-komunita diuntungkan dengan penghimpunan sumber daya. Federasi regional mempunyai tenaga ahli yang dapat dipakai oleh masyarakat. Orang tengah yang parasitis, birokrasi yang boros dan mekanisme-mekanisme kontrol lainnya yang diperlukan untuk mempertahankan sistem kapitalis telah ditiadakan.
Produksi naik secara besar-besaran di dalam kolektif-kolektif tersebut. Di bebe-rapa daerah, hasil panen naik sampai lima kali dibandingkan dengan hasil yang diperoleh sebelum revolusi. Di Alcoriza, para kolektivis mendirikan sebuah pabrik susis di sebuah gereja tua.
"Produksi harian mencapai 500 kg yang sebagian dikirim untuk milisi anti fasis. Mereka juga telah mendirikan sebuah pabrik sepatu, yang tidak saja berproduksi untuk memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga untuk komunita-komunita tetangga." [12].
Pengangguran tidak lagi menjadi masalah. Ini merupakan perubahan yang besar di Spanyol, dimana para petani gurem biasanya akan menganggur setengah tahun setiap tahunnya.
Kerja-kerja yang dilakukan di kolektif-kolektif tidak hanya difokuskan untuk kesejahteraan materi. Para anggota kolektif juga memberikan perhatian yang besar terhadap pendidikan dan dalam periode itu banyak sekolah yang didirikan, berdasarkan metode Fransisco Ferrer, tokoh pendidikan anarkis yang terkenal di dunia. Dengan usaha-usaha tersebut, banyak anak menerima pendidikan untuk pertama kalinya.
Di Calanda, "Sekolah merupakan program yang luar biasa di desa. Pendidikan di situ mengadopsi filsafat Fransisco Ferrer. Sekolah yang didirikan di atas tanah gereja tua tersebut menampung 1233 murid. Anak yang mempunyai kemampuan yang luar biasa dikirim ke Leyceum, di Capes, atas biaya kolektif " [13]. Federasi Kaum Muda Libertarian, merupakan organisasi yang sangat aktif mengadakan aktivitas kebudayaan, seperti mendirikan perpustakaan, bioskop dan pusat-pusat kemasyarakatan.
Inisiatif-inisiatif dari petani-petani gurem, dapat dipertunjukan, misalnya ide-ide mereka untuk merubah bangunan-bangunan gereja menjadi bioskop, warung, bengkel kayu, rumah sakit, pabrik makanan dan barak. Contoh penggantian fungsi gereja dalam kolektif dapat disimak dari kejadian di Alcaniz:
"Para pendeta melarikan diri. Gereja-gereja yang ditinggali tidak dibakar tetapi dijadikan gudang untuk kepentingan kolektif. Daftar barang-barang yang tersedia ditulis di pilar-pilar bangunan tersebut: sepatu dan sendal ; sabun dan bahan pembersih lainnya; daging dan susis; pengawet dan persediaan pangan lainnya; kain dan bahan lainnya. Kentang disimpan di altar utamaÉ.
Tidak ada barang yang dapat dibeli dengan uang, hanya dengan kupon. Setiap anggota kolektif mempunyai kartu keanggotaan dan sekeping buku kupon. Setiap barang yang mereka ambil akan dicatat di dalam buku kupon tersebut. (Bekas) Gereja tersebut telah diubah fungsinya menjadi pasar " [14].
Revolusi Spanyol mempunyai keunikan dalam sejarah karena, hanya pada saat itulah masa, secara sadar, menerapkan teori-teori anarkisme dalam praktek. Meskipun kolektif-kolektif tersebut tidak diberikan kesempatan untuk bekembang secara (lebih) penuh dan tidak sempurna, ia merupakan sebuah kesuksesan selama eksistensinya. Kolektif-kolektif tersebut menunjukan bagaimana orang awam mampu mengorganisasi sebuah masyarakat yang adil dan efisien jikalau keadaan mendukung. Para petani gurem dan buruh di Spanyol menunjukan bahwa anarkisme dapat direalisasikan.