Minggu, 29 Juli 2012

Brimob tembaki Petani di SumSel

Satu orang meninggal di Desa Limbang jaya-Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Bocah yang bernama Angga Darmawan berumur 12 tahun kena tembakan di kepala ketika brimob melakukan penyisiran di desa mereka terkait aksi protes petani kepada PTPN VII Cinta Manis.

Pada tahun 2009 setidaknya 23 petani Desa Rengas-Ogan Ilir kena tembak oleh brimob. Kemudian 22 desa disekitar pertanian tebu tersebut terus bergolak menyusul penembakan beruntun dari brimob di beberapa desa tersebut.

Tanah-tanah yang dikuasai oleh PTPN VII tersebut adalah hasil rampasan dari petani yang kemudian dengan sepihak PTPN VII mengklaimnya dengan ganti rugi Rp.150.000 perkektarnya.

Konflik Agraria; perampasan tanah hingga penembakan petani di Indonesia bukan ini saja yang terjadi. Kita pasti tidak pernah lupa pada kasus Bima, Mesuji, Takalar, Kulon Progo, Jambi hingga Papua.

Sumber : Walhi, Kontras, Kompasiana dan Berdikari Online.

Selasa, 10 Juli 2012

Milisi Kecoa; Isotonik Segar di Tengah Dahaga Scene yang Aduh-Alah

Masih tersimpan apik memori beberapa tahun ke belakang perihal gigs pertama yang saya sambangi ketika SMP dahulu. Sebuah studio show tersaji di hari minggu yang mendung di bilangan Margahayu Kopo. Studio Nada dengan sajian gado-gado genrenya. Dari mulai Punkrock ,melodic ,hardcore ,metal ,synth pop sampai Ambient Chaotic dengan segala bla-bla-blanya. Sebuah studio musik bawah tanah yang pengap ,nihil fentilasi udara ( jikalau adapun dari ruas bolong pintu studio ) juga satu paket pula dengan tempat produksi Tempe yang sewaktu-waktu asap bajingannya masuk ke dalam studio. Memang ala kadarnya ,namun di studio itulah pertama kali saya merasakan pertemanan yang hakiki. Berbagi crowd yang senantiasa tak luput dari baptisan keringat ,sama rata dan indahnya mendapatkan satu dua lembar sticker alhasil dari American Football Pogorian ,analoginya. Yang teramat tinggi prestisenya pada saat itu jika kita berhasil memboyong sticker sepulang dari gigs. Scene Punk yang pada saat itu bukan sebuah gandrungan ,ideologi atau apapun itu yang sifatnya kolektif. Namun sebuah pegangan yang di dalamnya kita bisa belajar banyak tentang menghargai ,tata pola membuat emblem dan merajutnya di jaket bersama kemilaunya spike yang dibeli dari sisihan tabungan bekal sekolah ,hidup minimalis ,dan diajari untuk tidak takut membuat lagu yang liriknya sedemikian sarkas. Pada saat itulah mungkin era terakhir Punk sebelum masuk Mtv ,berkolega dan menjalin kerja sama dengan aparat ,penyebagai iklan dan hal keruh lain yang membuat D.I.Y ada di titik akhir pensiunnya.
Sudah tidak asing lagi garda-garda Punk yang dulunya senang dengan Kemarginan dan Anti-Otoritariannya ,kini berubah menjadi softdrink yang siap disajikan dalam kondisi apapun ,dimanapun dan siapapun yang sudi meminumnya. Dimulai dari Tcukimay yang hilir mudik selalu tidak pernah absen di gigs areal militer ,yang tak urung produsen rokok pun menopangnya. Terlebih segelintir orang pun menyematkan helar 'Punk ABRI' kepada mereka. Mawar Berduri pun yang dulunya saya judge permanen sebagai Punk terkeren dengan vocal Kuse dan sound gitar tebal Buux ,kini tak lebih berbeda dari artis sewaan yang dibayar untuk promo prodak ,penyebagai bejibunnya sponsor kepada mereka. Baru-baru ini pun Rosemary digilir khotbah habis-habisan yang kemunculannya intim dengan Aparat. Lantas kemanakah Sendal Jepit ,The Marmars ,Kontrasosial ,Keparat ,RTTC dan Punk lain yang masih menjaga D.I.Y nya ? yah ,simple.. mereka sibuk dengan geliat vakumnya atas waktu yang dirampas kesibukan sana-sini. Yabegitulah kondisi Punk yang makin kesini kehadirannya makin tipis seperti Orbs atau Ectoplasma di rubrik-rubrik ghaib hunting hantu Televisi itu.
Di tengah kesimpang-siuran dan aduh-alahnya Punk saat ini ,hadirlah Kecoa-Kecoa yang membawa bergalon-galon Isotonik di tengah dahaga berkepanjangan. Hail Ya Milisi Kecoa ,band Punk yang bener-bener 'the real punkrock' ditengah identitas Punkrock yang juga absurd adanya. Harta karun yang baru terkoreh dari liang gambutnya ,dengan tipikal nyeleneh dan kesarkasan yang relatif pedas. Berhamburan menggampar seisi Urban yang tak pernah sekalipun memberi ruang untuk tidak mengulang semua reff semua tembang mereka. Saya bukan mengagung-agungkan band ini ,saya bertestimoni secara personal yang lebih dalam tentang mereka yang memang diferen adanya dari kawan-kawan se-mohawk lainnya. Sebetulnya nama Milisi Kecoa sendiri sudah tidak asing di Scene Punk Bandung apabila kawan-kawan rutin ke stand toko Rock'n'Rebel di Plaza Parahyangan dimana yang empunya sendiri adalah Topenk sang frontman Jari Tengah. 3-4 tahun ke belakang banyak tertempel sticker Milisi Kecoa di etalase merch toko ,namun belum terdengar kiprahnya saat itu ,dan tau-taunya sekarang mereka panjat tebing di kancah Punk Bandung. Dari mulai E.P Kami Marah sampai Album Kalian Memang Menyedihkan! ,mereka menghadirkan Punkrock yang benar-benar tulen untuk siapapun yang mendengarnya. Bahkan split albumnya dengan Harda Tider ,band Hardcore sembarang asal Swedia. Adalah prospek bajingan mereka yang begitu antusias menyuarakan bahwa "Punk Not Dead! Still Alive!" terlebih untuk Bandung dan cakupan nasional. Saya sendiri menyadari bukan hanya dalam aspek musiknya saja mereka disegani ,mereka pun mempunyai attitude yang memang kumaha aing ,tak luput semangat D.I.Y yang selalu tak pernah ketinggalan di padatnya secret maupun studio show di Bandung.
Dari cover yang dilansir dari Official Site Milisi Kecoa alhasil Tremor ,kesan pertama mendengar E.P ini adalah "kemanakah saya harus mengumpat dari invasi Kecoa yang hadir saat pesta tumpengan di rumah?" jawabannya konstan: NIHIL! semua track di album ini menyuarakan aspirasinya masing-masing. Terlebih isu agama ,kecutnya nasionalisme ,sampai paparan tentang Punkrock menurut mereka pun digarap di E.P ini ,akan kurang afdol jikalau pagi hari saat kemuning matahari dan beceknya bibir tetangga yang menggosip di lapak sayur kita tidak memutar semua track di E.P ini. Dengan begitu ,apapun alasannya E.P ini cocok untuk kudapan setiap waktu untuk yang patah hati dihajar kondisi. Ini Bukan Arab ,Bung!; Kalian Memang Menyedihkan; Gayang Nasionalisme; Swastika Mewakili Dirimu?; Milisi Kecoa; Usir Para Jagoan; Bagai Rayap; Kami Marah; dan Punkrock Terdomestikasi adalah daftar menu hidangan yang setiap saat mungkin akan membalikan keadaan dimana pendengarnya akan dijadikan menu makanan Kecoa-Kecoa Kelaparan. Ekspektasinya mungkin ini sumbangsih yang pantas demi memukul telak jalan di tempatnya Scene Punk saat ini.
Sebetulnya semua track di full length album mereka yang bertajuk "Kalian Memang Menyedihkan" ini adalah tembang terdahulu yang dikemas dalam perbedaan sound yang semakin gahar. Tak ada yang berbeda ,masih bajingan dan pedas seperti E.P Kami Marah. Mungkin momen releasenya album ini saat itu ,semangat anak muda Mohawk pun ikut tersulut karena memang lirik di album ini sangat sarkas dan audibel. Merujuk ke beberapa lirik ,dari mulai Ganyang Nasionalisme yang mungkin saya tangkap artian mereka tentang isu nasional dan tetek bengek budaya yang semakin kesini semakin bobrok. Swastika mewakili dirimu yang disematkan untuk Kelompok Rasial tingkat dunia dengan segala kroni-kroninya. Milisi Kecoa yang dipersembahkan untuk D.I.Y Punk yang supremasinya tidak perlu dipertanyakan lagi. Bahkan Kalian Memang Menyedihkan adalah tembusan secara tidak langsung untuk pengobral kabar dan penggunjing sesama baik teman atau siapapun dan salah satu track favorit saya dan satu dua orang teman saya juga karena alkisah pengalaman pahitnya teman di masa lalunya.4 Jempol untuk album ini ,semoga memberikan lejitan semangat bahwa Punk bukanlah Papan Iklan berjalan ,Doger Monyet ,atau hanya sekedar hiburan di atas panggung seperti lirik Punkrock Terdomestikasi dari mereka ,dalam semoga!
Perihal apapun ,Punk tetaplah bukan hal yang semestinya berubah dalam artian Punk itu sendiri. Otoritasi tangan kiri tak akan mampu membuat orang-orang yang mungkin sudah menikahi Punk dengan segala keluh kesah hidupnya. Suatu masa mungkin Punk akan lebih produktif dengan karya yang lebih centil ,merah muda dan sakit hati. Atau lebih memilih diam dalam artian perlawanan dengan cara yang lain. Untuk band-band diatas yang saya sedikit khotbahi ,bukan berarti saya mutlak benci ,saya hanya menyesalkan itupun sedikit ,apapun itu saya tetap akan mendukung pergerakan sekecil apapun melawan Teritorial moral yang dibuat semata-mata untuk memecah belah semua elemen dari kawan-kawan.

Jumat, 06 Juli 2012

PIDATO ANAK 12 TH YANG MEMBUNGKAM PARA PEMIMPIN DUNIA DI PBB (Tentang Lingkungan Hidup)


Cerita ini berbicara mengenai seorang anak yg bernama Severn Suzuki, seorang anak yg pada usia 9 tahun telah mendirikan Enviromental Children’s Organization ( ECO ).
ECO sendiri adalah sebuah kelompok kecil anak yg mendedikasikan diri untuk belajar dan mengajarkan pada anak” lain mengenai masalah lingkungan.
Dan mereka pun diundang menghadiri Konfrensi Lingkungan hidup PBB, dimana pada saat itu Severn yg berusia 12 Tahun memberikan sebuah pidato kuat yg memberikan pengaruh besar ( dan membungkam ) beberapa pemimpin dunia terkemuka.
Apa yg disampaikan oleh seorang anak kecil ber-usia 12 tahun hingga bisa membuat RUANG SIDANG PBB hening, lalu saat pidatonya selesai ruang sidang penuh dengan orang terkemuka yg berdiri dan memberikan tepuk tangan yg meriah kepada anak berusia 12 tahun.
Inilah Isi pidato tersebut: (Sumber: The Collage Foundation)
Halo, nama Saya Severn Suzuki, berbicara mewakili E.C.O – Enviromental Children Organization Kami adalah kelompok dari Kanada yg terdiri dari anak-anak berusia 12 dan 13 tahun, yang mencoba membuat perbedaan: Vanessa Suttie, Morga, Geister, Michelle Quiq dan saya sendiri. Kami menggalang dana untuk bisa datang kesini sejauh 6000 mil untuk memberitahukan pada anda sekalian orang dewasa bahwa anda harus mengubah cara anda, hari ini di sini juga. Saya tidak memiliki agenda tersembunyi. Saya menginginkan masa depan bagi diri saya saja.
Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum atau rugi dalam pasar saham. Saya berada disini untuk berbicara bagi semua generasi yg akan datang.
Saya berada disini mewakili anak-anak yg kelaparan di seluruh dunia yang tangisannya tidak lagi terdengar.
Saya berada disini untuk berbicara bagi binatang-binatang yang sekarat yang tidak terhitung jumlahnya diseluruh planet ini karena kehilangan habitatnya. Kami tidak boleh tidak di dengar.
Saya merasa takut untuk berada dibawah sinar matahari karena berlubangnya lapisan OZON. Saya merasa takut untuk bernafas karena saya tidak tahu ada bahan kimia apa yg dibawa oleh udara.
Saya sering memancing di Vancouver bersama ayah saya hingga beberapa tahun yang lalu kami menemukan bahwa ikan-ikannya penuh dengan kanker.
Dan sekarang kami mendengar bahwa binatang-binatang dan tumbuhan satu persatu mengalami kepunahan tiap harinya – hilang selamanya.
Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besar binatang-binatang liar, hutan rimba dan hutan tropis yang penuh dengan burung dan kupu-kupu. Tetapi sekarang saya tidak tahu apakah hal-hal tersebut bahkan masih ada untuk dilihat oleh anak saya nantinya.
Apakah anda sekalian harus khawatir terhadap masalah-masalah kecil ini ketika anda sekalian masih berusia sama serperti saya sekarang?
Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap bersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semua pemecahannya. Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memiliki semua pemecahannya. Tetapi saya ingin anda sekalian menyadari bahwa
anda sekalian juga sama seperti saya!
Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita.
Anda tidak tahu bagaiman cara mengembalikan ikan-ikan salmon ke sungai asalnya.
Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang-binatang yang telah punah.
Dan anda tidak dapat mengembalikan hutan-hutan seperti sediakala di tempatnya, yang sekarang hanya berupa padang pasir. Jika anda tidak tahu bagaima cara memperbaikinya. TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA!
Disini anda adalah delegasi negara-negara anda. Pengusaha, anggota perhimpunan, wartawan atau politisi – tetapi sebenarnya anda adalah ayah dan ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan, paman dan bibi dan anda semua adalah anak dari seseorang.
Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semua adalah bagian dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih dari 5 milyar, terdiri dari 30 juta rumpun dan kita semua berbagi udara, air dan tanah di planet yang sama – perbatasan dan pemerintahan tidak akan mengubah hal tersebut.
Saya hanyalah seorang anak kecil namun begitu saya tahu bahwa kita semua menghadapi permasalahan yang sama dan kita seharusnya bersatu untuk tujuan yang sama.
Walaupun marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut, saya tidak ragu untuk memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.
Di negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan. Kami membeli sesuatu dan kemudian membuang nya, beli dan kemudian buang.
Walaupun begitu tetap saja negara-negara di Utara tidak akan berbagi dengan mereka yang memerlukan.
Bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untuk kehilangan sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi.
Di Kanada kami memiliki kehidupan yang nyaman, dengan sandang, pangan dan papan yang berkecukupan – kami memiliki jam tangan, sepeda, komputer dan perlengkapan televisi.
Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kami menghabiskan waktu dengan anak-anak yang hidup di jalanan. Dan salah satu anak tersebut memberitahukan kepada kami: ” Aku berharap aku
kaya, dan jika aku kaya, aku akan memberikan anak-anak jalanan makanan, pakaian dan obat-obatan, tempat tinggal, cinta dan kasih sayang ” .
Jika seorang anak yang berada dijalanan dan tidak memiliki apapun, bersedia untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih begitu serakah?
Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak-anak tersebut berusia sama dengan saya, bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaan yang begitu besar, bahwa saya bisa saja menjadi salah satu dari anak-anak yang hidup di Favellas di Rio; saya bisa saja menjadi anak yang kelaparan di Somalia ; seorang korban perang timur tengah atau pengemis di India .
Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa jika semua uang yang dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa indah jadinya dunia ini.
Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak, anda mengajarkan kami untuk berbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan orang lain, untuk mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang kita timbulkan; untuk tidak menyakiti makhluk hidup lain, untuk
berbagi dan tidak tamak. Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang anda ajarkan pada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut?
Jangan lupakan mengapa anda menghadiri konperensi ini, mengapa anda melakukan hal ini – kami adalah anak-anak anda semua. Anda sekalianlah yang memutuskan, dunia seperti apa yang akan kami tinggali. Orang tua seharus nya dapat memberikan kenyamanan pada anak-anak mereka dengan mengatakan, ” Semuanya akan baik-baik saja , ‘kami melakukan yang terbaik yang dapat kami lakukan dan ini bukanlah akhir dari segalanya.”
Tetapi saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut kepada kami lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda semua? Ayah saya selalu berkata, “Kamu akan selalu dikenang karena perbuatanmu, bukan oleh kata-katamu”.
Jadi, apa yang anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari.
Kalian orang dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami. Saya menantang A N D A , cobalah untuk mewujudkan kata-kata tersebut.
Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.
***********
severn suzuki
Servern Cullis-Suzuki telah membungkam satu ruang sidang Konperensi PBB, membungkam seluruh orang-orang penting dari seluruh dunia hanya dengan pidatonya. Setelah pidatonya selesai serempak seluruh orang yang hadir diruang pidato tersebut berdiri dan memberikan tepuk tangan yang meriah kepada anak berusia 12 tahun itu.
Dan setelah itu, ketua PBB mengatakan dalam pidatonya:
” Hari ini saya merasa sangatlah malu terhadap diri saya sendiri karena saya baru saja disadarkan betapa pentingnya linkungan dan isinya disekitar kita oleh anak yang hanya berusia 12 tahun, yang maju
berdiri di mimbar ini tanpa selembarpun naskah untuk berpidato.
Sedangkan saya maju membawa berlembar naskah yang telah dibuat oleh asisten saya kemarin. Saya … tidak kita semua dikalahkan oleh anak yang berusia 12 tahun “
———— ——— ——— ——— ——— ———
——— ——— ——
*Tolong sebarkan tulisan ini ke semua orang yang anda kenal, bukan untuk mendapatkan nasib baik atau kesialan kalau tidak mengirimkan, tapi mari kita bersama-sama membuka mata semua orang di dunia bahwa bumi sekarang sedang dalam keadaan sekarat dan kitalah manusia yang membuatnya seperti ini yang harus bertindak untuk mencegah kehancuran dunia.
*(Copyright from: Viski Tiarizki)