Selasa, 10 Juli 2012

Milisi Kecoa; Isotonik Segar di Tengah Dahaga Scene yang Aduh-Alah

Masih tersimpan apik memori beberapa tahun ke belakang perihal gigs pertama yang saya sambangi ketika SMP dahulu. Sebuah studio show tersaji di hari minggu yang mendung di bilangan Margahayu Kopo. Studio Nada dengan sajian gado-gado genrenya. Dari mulai Punkrock ,melodic ,hardcore ,metal ,synth pop sampai Ambient Chaotic dengan segala bla-bla-blanya. Sebuah studio musik bawah tanah yang pengap ,nihil fentilasi udara ( jikalau adapun dari ruas bolong pintu studio ) juga satu paket pula dengan tempat produksi Tempe yang sewaktu-waktu asap bajingannya masuk ke dalam studio. Memang ala kadarnya ,namun di studio itulah pertama kali saya merasakan pertemanan yang hakiki. Berbagi crowd yang senantiasa tak luput dari baptisan keringat ,sama rata dan indahnya mendapatkan satu dua lembar sticker alhasil dari American Football Pogorian ,analoginya. Yang teramat tinggi prestisenya pada saat itu jika kita berhasil memboyong sticker sepulang dari gigs. Scene Punk yang pada saat itu bukan sebuah gandrungan ,ideologi atau apapun itu yang sifatnya kolektif. Namun sebuah pegangan yang di dalamnya kita bisa belajar banyak tentang menghargai ,tata pola membuat emblem dan merajutnya di jaket bersama kemilaunya spike yang dibeli dari sisihan tabungan bekal sekolah ,hidup minimalis ,dan diajari untuk tidak takut membuat lagu yang liriknya sedemikian sarkas. Pada saat itulah mungkin era terakhir Punk sebelum masuk Mtv ,berkolega dan menjalin kerja sama dengan aparat ,penyebagai iklan dan hal keruh lain yang membuat D.I.Y ada di titik akhir pensiunnya.
Sudah tidak asing lagi garda-garda Punk yang dulunya senang dengan Kemarginan dan Anti-Otoritariannya ,kini berubah menjadi softdrink yang siap disajikan dalam kondisi apapun ,dimanapun dan siapapun yang sudi meminumnya. Dimulai dari Tcukimay yang hilir mudik selalu tidak pernah absen di gigs areal militer ,yang tak urung produsen rokok pun menopangnya. Terlebih segelintir orang pun menyematkan helar 'Punk ABRI' kepada mereka. Mawar Berduri pun yang dulunya saya judge permanen sebagai Punk terkeren dengan vocal Kuse dan sound gitar tebal Buux ,kini tak lebih berbeda dari artis sewaan yang dibayar untuk promo prodak ,penyebagai bejibunnya sponsor kepada mereka. Baru-baru ini pun Rosemary digilir khotbah habis-habisan yang kemunculannya intim dengan Aparat. Lantas kemanakah Sendal Jepit ,The Marmars ,Kontrasosial ,Keparat ,RTTC dan Punk lain yang masih menjaga D.I.Y nya ? yah ,simple.. mereka sibuk dengan geliat vakumnya atas waktu yang dirampas kesibukan sana-sini. Yabegitulah kondisi Punk yang makin kesini kehadirannya makin tipis seperti Orbs atau Ectoplasma di rubrik-rubrik ghaib hunting hantu Televisi itu.
Di tengah kesimpang-siuran dan aduh-alahnya Punk saat ini ,hadirlah Kecoa-Kecoa yang membawa bergalon-galon Isotonik di tengah dahaga berkepanjangan. Hail Ya Milisi Kecoa ,band Punk yang bener-bener 'the real punkrock' ditengah identitas Punkrock yang juga absurd adanya. Harta karun yang baru terkoreh dari liang gambutnya ,dengan tipikal nyeleneh dan kesarkasan yang relatif pedas. Berhamburan menggampar seisi Urban yang tak pernah sekalipun memberi ruang untuk tidak mengulang semua reff semua tembang mereka. Saya bukan mengagung-agungkan band ini ,saya bertestimoni secara personal yang lebih dalam tentang mereka yang memang diferen adanya dari kawan-kawan se-mohawk lainnya. Sebetulnya nama Milisi Kecoa sendiri sudah tidak asing di Scene Punk Bandung apabila kawan-kawan rutin ke stand toko Rock'n'Rebel di Plaza Parahyangan dimana yang empunya sendiri adalah Topenk sang frontman Jari Tengah. 3-4 tahun ke belakang banyak tertempel sticker Milisi Kecoa di etalase merch toko ,namun belum terdengar kiprahnya saat itu ,dan tau-taunya sekarang mereka panjat tebing di kancah Punk Bandung. Dari mulai E.P Kami Marah sampai Album Kalian Memang Menyedihkan! ,mereka menghadirkan Punkrock yang benar-benar tulen untuk siapapun yang mendengarnya. Bahkan split albumnya dengan Harda Tider ,band Hardcore sembarang asal Swedia. Adalah prospek bajingan mereka yang begitu antusias menyuarakan bahwa "Punk Not Dead! Still Alive!" terlebih untuk Bandung dan cakupan nasional. Saya sendiri menyadari bukan hanya dalam aspek musiknya saja mereka disegani ,mereka pun mempunyai attitude yang memang kumaha aing ,tak luput semangat D.I.Y yang selalu tak pernah ketinggalan di padatnya secret maupun studio show di Bandung.
Dari cover yang dilansir dari Official Site Milisi Kecoa alhasil Tremor ,kesan pertama mendengar E.P ini adalah "kemanakah saya harus mengumpat dari invasi Kecoa yang hadir saat pesta tumpengan di rumah?" jawabannya konstan: NIHIL! semua track di album ini menyuarakan aspirasinya masing-masing. Terlebih isu agama ,kecutnya nasionalisme ,sampai paparan tentang Punkrock menurut mereka pun digarap di E.P ini ,akan kurang afdol jikalau pagi hari saat kemuning matahari dan beceknya bibir tetangga yang menggosip di lapak sayur kita tidak memutar semua track di E.P ini. Dengan begitu ,apapun alasannya E.P ini cocok untuk kudapan setiap waktu untuk yang patah hati dihajar kondisi. Ini Bukan Arab ,Bung!; Kalian Memang Menyedihkan; Gayang Nasionalisme; Swastika Mewakili Dirimu?; Milisi Kecoa; Usir Para Jagoan; Bagai Rayap; Kami Marah; dan Punkrock Terdomestikasi adalah daftar menu hidangan yang setiap saat mungkin akan membalikan keadaan dimana pendengarnya akan dijadikan menu makanan Kecoa-Kecoa Kelaparan. Ekspektasinya mungkin ini sumbangsih yang pantas demi memukul telak jalan di tempatnya Scene Punk saat ini.
Sebetulnya semua track di full length album mereka yang bertajuk "Kalian Memang Menyedihkan" ini adalah tembang terdahulu yang dikemas dalam perbedaan sound yang semakin gahar. Tak ada yang berbeda ,masih bajingan dan pedas seperti E.P Kami Marah. Mungkin momen releasenya album ini saat itu ,semangat anak muda Mohawk pun ikut tersulut karena memang lirik di album ini sangat sarkas dan audibel. Merujuk ke beberapa lirik ,dari mulai Ganyang Nasionalisme yang mungkin saya tangkap artian mereka tentang isu nasional dan tetek bengek budaya yang semakin kesini semakin bobrok. Swastika mewakili dirimu yang disematkan untuk Kelompok Rasial tingkat dunia dengan segala kroni-kroninya. Milisi Kecoa yang dipersembahkan untuk D.I.Y Punk yang supremasinya tidak perlu dipertanyakan lagi. Bahkan Kalian Memang Menyedihkan adalah tembusan secara tidak langsung untuk pengobral kabar dan penggunjing sesama baik teman atau siapapun dan salah satu track favorit saya dan satu dua orang teman saya juga karena alkisah pengalaman pahitnya teman di masa lalunya.4 Jempol untuk album ini ,semoga memberikan lejitan semangat bahwa Punk bukanlah Papan Iklan berjalan ,Doger Monyet ,atau hanya sekedar hiburan di atas panggung seperti lirik Punkrock Terdomestikasi dari mereka ,dalam semoga!
Perihal apapun ,Punk tetaplah bukan hal yang semestinya berubah dalam artian Punk itu sendiri. Otoritasi tangan kiri tak akan mampu membuat orang-orang yang mungkin sudah menikahi Punk dengan segala keluh kesah hidupnya. Suatu masa mungkin Punk akan lebih produktif dengan karya yang lebih centil ,merah muda dan sakit hati. Atau lebih memilih diam dalam artian perlawanan dengan cara yang lain. Untuk band-band diatas yang saya sedikit khotbahi ,bukan berarti saya mutlak benci ,saya hanya menyesalkan itupun sedikit ,apapun itu saya tetap akan mendukung pergerakan sekecil apapun melawan Teritorial moral yang dibuat semata-mata untuk memecah belah semua elemen dari kawan-kawan.

Tidak ada komentar: