Masih tersimpan apik memori beberapa tahun ke belakang
perihal gigs pertama yang saya sambangi ketika SMP dahulu. Sebuah
studio show tersaji di hari minggu yang mendung di bilangan Margahayu
Kopo. Studio Nada dengan sajian gado-gado genrenya. Dari mulai Punkrock
,melodic ,hardcore ,metal ,synth pop sampai Ambient Chaotic dengan
segala bla-bla-blanya. Sebuah studio musik bawah tanah yang pengap
,nihil fentilasi udara ( jikalau adapun dari ruas bolong pintu studio )
juga satu paket pula dengan tempat produksi Tempe yang sewaktu-waktu
asap bajingannya masuk ke dalam studio. Memang ala kadarnya ,namun di
studio itulah pertama kali saya merasakan pertemanan yang hakiki.
Berbagi crowd yang senantiasa tak luput dari baptisan keringat ,sama
rata dan indahnya mendapatkan satu dua lembar sticker alhasil dari
American Football Pogorian ,analoginya. Yang teramat tinggi prestisenya
pada saat itu jika kita berhasil memboyong sticker sepulang dari gigs.
Scene Punk yang pada saat itu bukan sebuah gandrungan ,ideologi atau
apapun itu yang sifatnya kolektif. Namun sebuah pegangan yang di
dalamnya kita bisa belajar banyak tentang menghargai ,tata pola membuat
emblem dan merajutnya di jaket bersama kemilaunya spike yang dibeli dari
sisihan tabungan bekal sekolah ,hidup minimalis ,dan diajari untuk
tidak takut membuat lagu yang liriknya sedemikian sarkas. Pada saat
itulah mungkin era terakhir Punk sebelum masuk Mtv ,berkolega dan
menjalin kerja sama dengan aparat ,penyebagai iklan dan hal keruh lain
yang membuat D.I.Y ada di titik akhir pensiunnya.
Sudah tidak asing lagi garda-garda Punk yang dulunya senang dengan
Kemarginan dan Anti-Otoritariannya ,kini berubah menjadi softdrink yang
siap disajikan dalam kondisi apapun ,dimanapun dan siapapun yang sudi
meminumnya. Dimulai dari Tcukimay yang hilir mudik selalu tidak
pernah absen di gigs areal militer ,yang tak urung produsen rokok pun
menopangnya. Terlebih segelintir orang pun menyematkan helar 'Punk ABRI' kepada mereka. Mawar Berduri
pun yang dulunya saya judge permanen sebagai Punk terkeren dengan vocal
Kuse dan sound gitar tebal Buux ,kini tak lebih berbeda dari artis
sewaan yang dibayar untuk promo prodak ,penyebagai bejibunnya sponsor
kepada mereka. Baru-baru ini pun Rosemary digilir khotbah habis-habisan yang kemunculannya intim dengan Aparat. Lantas kemanakah Sendal Jepit ,The Marmars ,Kontrasosial ,Keparat ,RTTC dan Punk lain yang masih menjaga D.I.Y nya
? yah ,simple.. mereka sibuk dengan geliat vakumnya atas waktu yang
dirampas kesibukan sana-sini. Yabegitulah kondisi Punk yang makin kesini
kehadirannya makin tipis seperti Orbs atau Ectoplasma di rubrik-rubrik
ghaib hunting hantu Televisi itu.
Di tengah kesimpang-siuran dan aduh-alahnya Punk saat ini ,hadirlah
Kecoa-Kecoa yang membawa bergalon-galon Isotonik di tengah dahaga
berkepanjangan. Hail Ya Milisi Kecoa ,band Punk yang bener-bener 'the real punkrock'
ditengah identitas Punkrock yang juga absurd adanya. Harta karun yang
baru terkoreh dari liang gambutnya ,dengan tipikal nyeleneh dan
kesarkasan yang relatif pedas. Berhamburan menggampar seisi Urban yang
tak pernah sekalipun memberi ruang untuk tidak mengulang semua reff
semua tembang mereka. Saya bukan mengagung-agungkan band ini ,saya
bertestimoni secara personal yang lebih dalam tentang mereka yang memang
diferen adanya dari kawan-kawan se-mohawk lainnya. Sebetulnya nama
Milisi Kecoa sendiri sudah tidak asing di Scene Punk Bandung apabila
kawan-kawan rutin ke stand toko Rock'n'Rebel di Plaza Parahyangan dimana
yang empunya sendiri adalah Topenk sang frontman Jari Tengah. 3-4 tahun
ke belakang banyak tertempel sticker Milisi Kecoa di etalase merch toko
,namun belum terdengar kiprahnya saat itu ,dan tau-taunya sekarang
mereka panjat tebing di kancah Punk Bandung. Dari mulai E.P Kami Marah sampai Album Kalian Memang Menyedihkan! ,mereka menghadirkan Punkrock yang benar-benar tulen untuk siapapun yang mendengarnya. Bahkan split albumnya dengan Harda Tider ,band Hardcore sembarang asal Swedia. Adalah prospek bajingan mereka yang begitu antusias menyuarakan bahwa "Punk Not Dead! Still Alive!"
terlebih untuk Bandung dan cakupan nasional. Saya sendiri menyadari
bukan hanya dalam aspek musiknya saja mereka disegani ,mereka pun
mempunyai attitude yang memang kumaha aing ,tak luput semangat D.I.Y yang selalu tak pernah ketinggalan di padatnya secret maupun studio show di Bandung.
Dari cover yang dilansir dari Official Site Milisi Kecoa alhasil Tremor ,kesan pertama mendengar E.P ini adalah "kemanakah saya harus mengumpat dari invasi Kecoa yang hadir saat pesta tumpengan di rumah?"
jawabannya konstan: NIHIL! semua track di album ini menyuarakan
aspirasinya masing-masing. Terlebih isu agama ,kecutnya nasionalisme
,sampai paparan tentang Punkrock menurut mereka pun digarap di E.P ini
,akan kurang afdol jikalau pagi hari saat kemuning matahari dan beceknya
bibir tetangga yang menggosip di lapak sayur kita tidak memutar semua
track di E.P ini. Dengan begitu ,apapun alasannya E.P ini cocok untuk
kudapan setiap waktu untuk yang patah hati dihajar kondisi. Ini Bukan Arab ,Bung!; Kalian Memang Menyedihkan; Gayang Nasionalisme; Swastika Mewakili Dirimu?; Milisi Kecoa; Usir Para Jagoan; Bagai Rayap; Kami Marah; dan Punkrock Terdomestikasi
adalah daftar menu hidangan yang setiap saat mungkin akan membalikan
keadaan dimana pendengarnya akan dijadikan menu makanan Kecoa-Kecoa
Kelaparan. Ekspektasinya mungkin ini sumbangsih yang pantas demi memukul
telak jalan di tempatnya Scene Punk saat ini.
Sebetulnya semua track di full length album mereka yang bertajuk "Kalian Memang Menyedihkan"
ini adalah tembang terdahulu yang dikemas dalam perbedaan sound yang
semakin gahar. Tak ada yang berbeda ,masih bajingan dan pedas seperti
E.P Kami Marah. Mungkin momen releasenya album ini saat itu ,semangat
anak muda Mohawk pun ikut tersulut karena memang lirik di album ini
sangat sarkas dan audibel. Merujuk ke beberapa lirik ,dari mulai Ganyang
Nasionalisme yang mungkin saya tangkap artian mereka tentang isu
nasional dan tetek bengek budaya yang semakin kesini semakin bobrok.
Swastika mewakili dirimu yang disematkan untuk Kelompok Rasial tingkat
dunia dengan segala kroni-kroninya. Milisi Kecoa yang dipersembahkan
untuk D.I.Y Punk yang supremasinya tidak perlu dipertanyakan lagi.
Bahkan Kalian Memang Menyedihkan adalah tembusan secara tidak langsung
untuk pengobral kabar dan penggunjing sesama baik teman atau siapapun
dan salah satu track favorit saya dan satu dua orang teman saya juga
karena alkisah pengalaman pahitnya teman di masa lalunya.4 Jempol untuk
album ini ,semoga memberikan lejitan semangat bahwa Punk bukanlah Papan
Iklan berjalan ,Doger Monyet ,atau hanya sekedar hiburan di atas
panggung seperti lirik Punkrock Terdomestikasi dari mereka ,dalam
semoga!
Perihal apapun ,Punk tetaplah bukan hal yang semestinya berubah dalam
artian Punk itu sendiri. Otoritasi tangan kiri tak akan mampu membuat
orang-orang yang mungkin sudah menikahi Punk dengan segala keluh kesah
hidupnya. Suatu masa mungkin Punk akan lebih produktif dengan karya yang
lebih centil ,merah muda dan sakit hati. Atau lebih memilih diam dalam
artian perlawanan dengan cara yang lain. Untuk band-band diatas yang
saya sedikit khotbahi ,bukan berarti saya mutlak benci ,saya hanya
menyesalkan itupun sedikit ,apapun itu saya tetap akan mendukung
pergerakan sekecil apapun melawan Teritorial moral yang dibuat
semata-mata untuk memecah belah semua elemen dari kawan-kawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar