Jumat, 08 April 2011

Pangkalan Militer Libya Dibombardir

Sekutu Barat pimpinan Amerika Serikat (AS), Prancis, dan Inggris terus menggempur basis-basis pertahanan militer loyalis Pemimpin Libya Muammar Khadafi.Warga Libya berkerumun di sekitar rongsokan jet tempur F-15 militer Amerika Serikat (AS) yang jatuh di Ghot Sultan, wilayah tenggara Benghazi, Libya, kemarin.
Senin (21/3) malam waktu setempat, giliran pangkalan Angkatan Laut (AL) Libya dibombardir. Saat kegelapan menyelimuti Tripoli, bunyi ledakan bersahutan dan tembakan antipesawat menembus langit malam dekat kediaman Khadafi. Televisi Pemerintah Libya menyatakan, ibu kota diserang. “Sebuah pangkalan Angkatan Laut Libya yang berada 10 kilometer timur Tripoli juga dibombardir pasukan sekutu,” papar saksi mata,seperti dirilis AFP. Juru Bicara Pemerintah Libya, Mussa Ibrahim, menjelaskan, pesawat tempur sekutu menargetkan Kota Sebha,bagian selatan yang menjadi basis suku asal Khadafi, Guededfa, dan pangkalan militer.Ibrahim tidak menjelaskan ada kerusakan atau korban akibat serangan militer Barat.
Kepala Komando Afrika AS, Jenderal Carter Ham, di Washington mengatakan, sekutu akan terus mengerahkan kekuatan untuk melumpuhkan pasukan Khadafi. “Serangan yang dimulai pada Sabtu (19/3) malam dapat berkurang, tapi mandat Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) untuk zona larangan terbang akan diperluas ke penjuru Libya,”ucapnya. Jenderal Ham mengaku yakin pasukan sekutu akan berhasil melumpuhkan kekuatan Khadafi.Karena itu, dalam perkiraannya, kecuali terjadi sesuatu yang tidak terduga,intensitas pertempuran akan berkurang.
Akhir invasi Barat di Libya semakin tidak jelas ujungnya, meski pasukan sekutu merasa puas dengan kemajuan yang terjadi dalam mengurangi kemampuan pertahanan Khadafi. Apalagi saat ini Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) berbeda pendapat tentang peran mereka dalam operasi militer di Libya. Sementara itu, pertempuran antara pemberontak dan pasukan loyalis Khadafi terus berlangsung.Pertempuran sengit di Misrata, dekat Tripoli, masih terjadi. Walaupun puluhan tank angkatan darat Libya hancur akibat serangan pesawat tempur sekutu di wilayah timur,pasukan loyalis Khadafi dapat memukul mundur pemberontak yang mencoba mengambil alih lagi Kota Ajdabiya kemarin.
Pemberontak memang masih lemah dan tidak terorganisasi jika dibandingkan dengan tentara Khadafi. Juru Bicara Pemerintah Libya, Mussa Ibrahim, mengklaim bahwa Misrata, kota ketiga Libya yang terletak 214 kilometer timur Tripoli, sudah dikuasai tentara pemerintah. “Pasukan Khadafi sedang memburu elemen-elemen teroris,” katanya. Namun, juru bicara pemberontak menyangkal laporan pemerintah. Menurutnya, Misrata masih dikontrol pemberontak meski diserang pasukan Khadafi.Petugas medis di Misrata membenarkan korban tewas mencapai 40 orang dan sedikitnya 300 orang terluka. “Korban tewas mencapai puluhan setelah para penembak jitu dan sebuah tank menembaki demonstran,”kata juru bicara pemberontak.
Pesawat Tempur AS Jatuh
Sementara itu, sebuah pesawat tempur AS, F-15E, jatuh di Libya akibat kerusakan teknis.“Dua kru melompat keluar dari F-15E Strike Eagle milik Angkatan Udara AS saat pesawat mengalami kerusakan di wilayah timur laut Libya, 21 Maret pada pukul 10.30 malam waktu setempat,” papar komando AS di Kota Stuttgart, Jerman. “Kedua kru keluar dengan aman.Penyebab insiden ini sedang diselidiki,” kata Juru Bicara Komando AS Nicole Dalrymple. Kru pesawat hanya mengalami luka ringan. Pasukan sekutu pimpinan Amerika Serikat (AS),Prancis, Inggris, serta sejumlah negara Eropa dan Arab beraksi berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB yang membenarkan semua cara untuk menghentikan pasukan Khadafi melukai warga sipil.